Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Klub bola voli juara Proliga 2023 Jakarta, LavAni Allo Bank, tengah mencari pengganti dua pemain asingnya.
Pemain asing akan membuat ambisi klub milik mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu merebut gelar juara Proliga tiga kali berturut-turut.
Klub Jakarta STIN BIN bahkan telah mendatangkan pemain dari tim nasional Brasil, Isac Santos.
PUKULAN smash Fahry Septian Putratama dari klub voli LavAni Allo Bank tidak mampu diblok sempurna oleh Daudi Okello dari klub voli Bhayangkara Presisi. Bola yang dipukul pevoli bernomor punggung 10 itu pun keluar dari lapangan sehingga memastikan kemenangan bagi LavAni. Semua anggota skuad LavAni yang berseragam biru-biru pun berhamburan ke lapangan untuk meluapkan kegembiraan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertandingan yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Amongraga, Yogyakarta, Senin, 19 Maret lalu, tersebut merupakan laga grand final putra Proliga 2023. Liga bola voli profesional tahunan di Indonesia itu diselenggarakan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia. LavAni merebut gelar juara dengan skor 3-2. Pada set kelima, Septian dan kawan-kawan berhasil menang dengan poin 15-9.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manajer LavAni Ossy Dermawan mengatakan timnya berhasil mengunci gelar juara Proliga 2023 karena prinsip kolektivitas. Selepas menjuarai Proliga 2022, Ossy menambahkan, timnya melakukan evaluasi sehingga bisa merebut podium selama dua tahun berturut-turut. Salah satu kelemahan yang berusaha ditambal LavAni adalah merekrut Septian untuk menggantikan Doni Haryono yang memilih bergabung ke klub bola voli asal Jepang, VC Nagano.
Strategi LavAni yang lain adalah memperpanjang kontrak pemain asing untuk musim 2023, yakni Jorge Gonzales Garcia asal Kuba dan Leandro Martins da Silva dari Brasil. "Kami pada musim 2023 mampu mengamankan Septian yang ternyata juga bisa bertransformasi menjadi pemain yang sangat hebat, bahkan menjadi MVP (pemain paling berharga) dengan mengantarkan LavAni sebagai juara," ucap Ossy melalui sambungan telepon pada Selasa, 20 Juni lalu.
Keberhasilan LavAni menjadi juara, Ossy melanjutkan, tidak terlepas dari pemilihan pemain asing yang tepat. Pendiri klub, Susilo Bambang Yudhoyono, meminta manajemen mencari pemain dengan tinggi badan di atas 200 sentimeter. Ossy mengatakan keinginan Presiden Ke-6 Indonesia itu sesuai dengan kebutuhan LavAni. "Kadang ada klub yang menginginkan kriteria pemain asing yang memiliki permainan indah, pukulan keras, dan lain-lain. Kalau Pak Yudhoyono memberikan arahan khusus untuk mencari pemain dengan postur tinggi."
Ossy menjelaskan, setelah mendapat arahan seperti itu, tim pemantau pun menghubungi agen pemain asing untuk berburu pemain sesuai dengan kriteria tersebut. Hasilnya, pada 2022, LavAni mendapatkan Martins da Silva yang tingginya 217 sentimeter. Martins da Silva salah satu dari lima pemain voli tertinggi di dunia. Pemain asing lain, Gonzales Garcia, berpostur 205 sentimeter. "Pada prinsipnya, LavAni tidak perlu pemain berkualifikasi tim nasional, karena pelatih bisa mentransformasi dia sebagai kekuatan bersama pemain LavAni lain," dia mengungkapkan.
Pilihan pemain asing yang bukan dari skuad tim nasional negara masing-masing, menurut Ossy, bisa meminimalkan beban gaji. Ia mengatakan beban gaji pemain asing timnya tidak jauh berbeda dengan pemain lokal yang berlabel tim nasional. "Artinya, tidak semahal berlipat-lipat seperti di sepak bola. Kalaupun di atasnya tidak terlalu tinggi, masih dalam tingkat yang wajar, lah," tuturnya.
Untuk musim 2024, LavAni bakal mencari pemain asing baru. Ossy mengatakan Martins da Silva dan Gonzales Garcia tidak bakal memperpanjang kontrak. Tim milik Yudhoyono ini pun berfokus mencari pemain dari Amerika Latin. Menurut Ossy, pemain yang sama-sama dari negara berkembang lebih memudahkan dalam menyiapkan fasilitas seperti makanan. Target LavAni, dia melanjutkan, untuk menjadi tim pertama yang meraih hat-trick gelar juara di Proliga pun membuka kesempatan berburu pemain asal Eropa dan Amerika Serikat yang berlabel bintang dunia.
"Pasti klub lain juga menyiapkan diri lebih matang dan lebih baik. Klub dari STIN BIN (Sekolah Tinggi Intelijen Nasional-Badan Intelijen Negara) malah sudah merekrut pemain timnas Brasil, Isac Santos. Pasti mereka bakal meng-upgrade kualitas pemain asingnya," ujar Ossy.
Asisten pelatih Jakarta STIN BIN, Agus Jumaedi, mengaku keberadaan bintang dunia dalam timnya mempengaruhi permainan pemain lokal. Menurut dia, nama besar Isac Santos sebagai pemain timnas Brasil mampu mendongkrak mental tim. Namun, Agus mengaku, Isac sempat mengalami kendala karena mengalami cedera saat awal kompetisi. "Karena waktu yang sangat mendesak dan persiapan yang kurang, pemain asing itu tak sesuai dengan harapan manajemen karena cedera yang tidak diketahui," ucap Agus melalui pesan tertulis, Selasa, 20 Juni lalu.
Menurut dia, pemain lokal STIN BIN bisa mempelajari keterampilan dari Isac yang telah berpengalaman berlaga di Liga Voli Antarnegara atau VNL. "Keterampilan Isac sangat berbeda dengan middle blocker lokal. Itu perlu diduplikasi oleh para pemain lokal," dia menerangkan.
Direktur Proliga Hanny S. Surkatty mengatakan aturan penggunaan pemain asing telah membantu meningkatkan kualitas kompetisi. Dia menjelaskan, penggunaan pemain luar negeri dibatasi minimal satu orang dan maksimal dua orang untuk setiap klub. Ia menyebutkan keberadaan Isac dan Garrett Muagututia—spiker Jakarta Bhayangkara Presisi yang berlabel pemain timnas Amerika Serikat—mampu meningkatkan animo penonton. "Sehingga federasi voli dunia mau datang untuk menonton Proliga," tuturnya melalui sambungan telepon, Rabu, 21 Juni lalu.
Pebola voli Jakarta STIN BIN Isac Viana Santos saat menghadapi Surabaya BIN Samator di Palembang Sport and Convention Center, Palembang, Sumatera Selatan, Januari 2023/Antara/Nova Wahyudi
Menurut Hanny, pengurus Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) berencana menonton langsung kompetisi Proliga. Ia mengatakan FIVB menganggap konsep kompetisi Proliga hampir sama dengan VNL yang menjadi kompetisi voli impian para pemain dunia. "Bedanya cuma di VNL itu pakai teknologi terbaru, sama lantainya motifnya beda," ucapnya. "Unsur entertainment masuk, unsur kualitas pemain masuk, juga ada unsur prestasi."
Hanny mengatakan adanya bintang dunia membuktikan kompetisi Proliga telah sejajar dengan kompetisi di Eropa. Menurut dia, para pemain asing berlabel timnas, selain dibayar mahal oleh klub, juga memperhatikan kualitas liga tempat bermain. "Mereka pasti tidak mau main di liga yang kualitasnya rendah. Mereka merasa bermain di Proliga sebagai portofolio mereka," ujar Hanny.
Ketika Proliga menjadi sorotan publik voli dunia, Hanny menuturkan, pemain lokal pun menjadi perhatian para pencari bakat kompetisi luar negeri. Buktinya adalah bergabungnya Doni Haryono ke Liga Jepang. Selain itu, Hanny mengimbuhkan, ada pula pemain putri seperti Megawati Hangestri Pertiwi dan Mediol Stiovanny Yoku yang ikut seleksi untuk tampil di Liga Voli Korea. "Jadi pemain pun sudah dilirik oleh klub luar negeri. Itu menjadi suatu pengakuan kualitas kompetisi kita," katanya.
Agen pemain voli, Berllian Marsheilla, mengatakan telah membantu pemain nasional untuk berkiprah di kompetisi luar negeri. Mantan pemain timnas yang pensiun pada akhir 2022 ini menyebutkan jaringannya dengan banyak agen pemain internasional dan klub luar negeri membuka jalur untuk menyalurkan pemain asal Indonesia. "Lebih sebagai jembatan, bukan sebagai agen pemain sungguhan. Cuma memberi pekerjaan kepada orang lain, memberi rezeki kepada teman-teman pemain," katanya melalui pesan suara, Selasa, 20 Juni lalu.
Perempuan yang akrab disapa Sheila ini mengatakan gaji pemain voli di Indonesia bervariasi sesuai dengan level permainan. Gaji pemain Indonesia berlabel timnas di kompetisi Proliga, menurut dia, berkisar US$ 10-15 ribu per bulan. Pendapatan itu bisa meningkat ketika pemain berlaga di kompetisi luar negeri. Adapun pemain timnas luar negeri yang berlaga di Proliga mendapat gaji minimal US$ 20 ribu per bulan. "Pemain asing yang level bawah seperti level 3 atau 4 mungkin gajinya hampir setara dengan pemain timnas Indonesia," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Panggung Pemain Asing Proliga"