Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto (Fajar / Rian) menyongsong Asian Games 2023 dalam performa yang kurang meyakinkan. Mereka mengalam penurunan performa dalam beberapa turnamen yang diikutinya.
Ganda putra nomor satu dunia ini terus tersingkir di babak 32 besar dalam dua turnamen terakhirnya, China Open dan Hong Kong Open 2023. Ini kondisi mengkhawatirkan mengingat mereka menjadi salah satu andalan Indonesia dalam merebut medali Asian Games Hangzhou.
Pelatih ganda putra Indonesia Aryono Miranat menilai Fajar / Rian harus mampu mengembalikan motivasi mereka agar dapat kembali ke performa terbaik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi kita sudah ngobrol sebelum latihan, ya, lebih ke kasih motivasi, jadi permainannya bisa bagus, bangkitkan emosi dia lagi supaya bisa memotivasi lagi, dan mudah-mudahan bisa terpacu," kata Aryono, di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 20 September.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain motivasi, pelatih berjuluk Coach Naga Air itu juga memberikan sejumlah latihan tambahan seperti untuk memperkuat pertahanan (defense), sehingga kepercayaan diri Fajar/Rian dapat terpupuk dan permainan di lapangan bisa semakin matang.
"Kita akan motivasi terus. Selain memotivasi mereka, ada juga sponsor yang maunya mereka prestasinya bagus, itu juga jadi semangat. Selain motivasi, tentunya ditambah dengan latihan lebih lagi seperti untuk defense, akurasi bola, dan lainnya," kata Aryono.
Lalu, apa yang membuat Fajar/Rian terlihat kurang maksimal saat bertanding? Aryono menilai hal itu dikarenakan mereka sering kalah di babak pertama atau kedua, sehingga memengaruhi rasa percaya diri.
"(Faktor cedera) Sedikit berpengaruh, tapi itu tidak bisa jadi alasan, mereka masih bisa main, kita perbaiki, dan paling penting itu adalah confidence-nya," kata pelatih.
Ia berharap, turnamen penting terdekat seperti Asian Games 2023 Hangzhou yang akan bergulir pekan depan, bisa menjadi titik balik bagi Fajar/Rian.
Hal itu mengingat ganda putra nomor satu dunia tersebut pada edisi sebelumnya berhasil menjadi finalis, meskipun kemudian kalah dari sesama wakil Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
"Ya, mereka harus bangkit, justru di saat saat sekarang ini, titik yang bisa dinaikkan lagi. Siapa tahu grafiknya yang turun, bisa naik tinggi lagi," kata Aryono.
"PBSI menargetkan emas (di Asian Games 2022), bisa dari Fajar/Rian, bisa dari Leo/Daniel. Balik lagi untuk Fajar/Rian, utamanya Asian Games 2018 kan bisa masuk final walaupun kalah dari Kevin/Gideon. Harus bisa dinaikkan lagi motivasinya, semangatnya itu harus ada terus," kata dia menambahkan.
Pilihan Editor: 7 Fakta Soal Satgas Anti Mafia Bola yang Baru Dibentuk Erick Thohir