Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu bersama pasangan baru mereka masing-masing memetik kemenangan pertama.
Apriyani/Mychelle harus memeras tenaga dalam pertarungan tiga game melawan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allesya Rose.
Indonesia hanya mempunyai satu pasangan ganda putri yang levelnya di papan atas internasional.
JAKARTA – Greysia Polii dan Apriyani Rahayu bersama pasangan baru mereka masing-masing memetik kemenangan pertama dalam turnamen internal pemusatan latihan nasional. Greysia/Febby Valencia Dwijayanti Gani dan Apriyani/Mychelle Chrystine Bandaso mampu mengatasi lawan-lawannya di babak penyisihan grup kemarin.
Dengan dipisahnya Greysia dan Apriyani, persaingan di sektor ganda putri di pelatnas Cipayung lebih merata dan cukup ketat. Greysia/Febby mendapat perlawanan dari Kelly Larisa/Savira Nurul Husnia di babak Grup J. Adapun Apriyani/Mychelle harus memeras tenaga dalam pertarungan tiga game melawan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allesya Rose di Grup K.
“Turnamen ini bagus untuk saya, Febby, dan tim ganda putri. Kami tampil tanpa beban di sini. Targetnya itu supaya lebih bisa bersaing, terutama untuk Febby yang masih muda, supaya lebih semangat,” kata Greysia.
Adapun Febby mengatakan berusaha bermain langsung menyerang sejak awal dan berusaha tidak membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Keuntungannya, kata Febby, lawan juga lebih junior. “Sejak awal jangan sampai kecolongan saja,” kata Febby selepas pertandingan.
Sementara itu, Apriyani mengatakan masih berusaha menemukan pola permainan yang pas bersama Mychelle. Ia mengaku banyak melakukan kesalahan sendiri di game kedua. “Waktu di game ketiga, Koh Didi (Eng Hian) ngasih tahu temponya dipercepat lagi, enggak bisa lambat. Makanya kami bisa ambil game ketiga,” kata Apriyani.
Saat ini, Indonesia hanya mempunyai satu pasangan ganda putri terkuat, yakni Greysia/Apriyani. Pasangan juara Spanyol Maters 2020 itu menduduki peringkat kedelapan dunia dan berharap bisa mengamankan tiket Olimpiade Tokyo yang ditunda tahun depan. Selain Greysia/Apriyani, pasangan ganda putri lainnya yang ada di pelatnas masih jauh levelnya di turnamen internasional.
Selanjutnya, pertandingan babak penyisihan grup yang digelar di pelatnas Cipayung akan berlanjut pada hari ini. Pasangan Melani Mamahit/Tryola Nadia akan menantang Greysia/Febby dalam perebutan gelar juara Grup J. Sebelumnya, Melani/Tryola memenangi laga penyisihan pertama kala melawan Kelly Larissa/Savira Nurul Husnia.
Melani/Tryola sempat tertinggal 9-13 di game kedua. Hal ini terjadi karena mereka ingin segera mengakhiri pertandingan, tapi hasilnya justru menjadi bumerang. “Di game kedua itu kami mainnya jadi agak buru-buru. Terlalu ingin mematikan lawan malah jadi mati sendiri,” kata Melani, pemain asal klub Exist.
Menghadapi Greysia/Febby dalam perebutan gelar juara grup nanti, Melani/Tryola akan berusaha bermain tanpa beban. Dari segi pengalaman, Greysia/Febby tentu lebih matang daripada Melani/Tryola. Laga menghadapi lawan lebih berpengalaman justru akan dimanfaatkan Melani/Tryola untuk mengukur sejauh mana kualitas permainan mereka.
“Dengan turnamen ini, kami jadi bisa dapat lagi hawa bertandingnya. Kalau latihan terus dalam waktu yang lama kan bisa hilang hawa bertandingnya,” ujar Melani. “Kami juga bisa tahu permainan kami sudah sampai mana,” Tryola menambahkan.
Sementara itu, Agatha Imanuela/Yulfira Barkah juga akan menantang Apriyani/Mychelle untuk merebut gelar juara Grup K. Kemarin, Agatha/Yulfira tanpa kesulitan dapat menaklukkan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allesya Rose di babak penyisihan pertama.
“Dari awal kami sudah langsung bermain menyerang, sudah megang cara main kami. Jangan sampai terbawa cara main lawan,” kata Agatha setelah pertandingan. “Kami ada rasa tegangnya, tapi kami berusaha untuk main lepas saja,” Yulfira menambahkan.
Di Grup L, pasangan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah memenangi laga pertama atas Febi Setianingrum/Nethania Irawan. Nita/Putri ingin berfokus pada satu demi satu pertandingan terlebih dulu.
“Kami mau siapkan fokusnya dan siap untuk capek. Untuk target, maunya sih ke final,” tutur Nita. “Yang penting kasih yang terbaik, apalagi sudah lama enggak bertanding. Satu-satu dulu, kami mau mengembalikan hawa pertandingan dulu,” Putri menambahkan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo