Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Ada usulan kejuaraan beregu putra dan putri itu digelar pada Februari 2021.
Tim Indonesia menjadi salah satu tim yang terakhir menyatakan mundur.
Indonesia juga membatalkan pengajuan diri sebagai tuan rumah untuk turnamen seri Asia.
KUALA LUMPUR – Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akhirnya menangguhkan penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber yang semula dijadwalkan pada bulan depan. Langkah itu dilakukan menyusul mundurnya enam tim, termasuk Indonesia, karena khawatir atas merebaknya pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BWF menyatakan telah berdiskusi dengan negara tuan rumah Denmark, yang akhirnya memutuskan menunda turnamen beregu putra dan putri ini, yang rencananya diselenggarakan di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang. BWF kini sedang mencari tanggal alternatif untuk menjadwalkan ulang kejuaraan ini, tapi tidak sebelum 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“BWF bersama asosiasi bulu tangkis Denmark telah berbulan-bulan menyiapkan turnamen ini agar terselenggara dengan aman untuk semua peserta,” begitu pernyataan BWF, kemarin. “Namun, mengingat perkembangan terakhir Covid-19 di seluruh dunia, sejumlah tim dan pemain individu memilih tidak melakukan perjalanan ke Denmark untuk mengikuti turnamen di Aarhus dan Odense. Itu sebuah pilihan yang harus dihormati dan diakui oleh BWF."
Tim Indonesia menjadi salah satu tim yang terakhir menyatakan mundur. Sebelumnya, ada Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Australia, dan Rusia yang lebih dulu mengundurkan diri dari turnamen beregu yang menjadi lambang supremasi bulu tangkis dunia tersebut.
Sementara itu, dua seri turnamen Eropa, yakni Denmark Terbuka I di Odense, akan berlangsung sesuai dengan rencana, yakni pada 13-18 Oktober mendatang. Turnamen tersebut bakal digunakan sebagai kesempatan bagi BWF untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam menggelar kembali turnamen bulu tangkis internasional.
Di sisi lain, kejuaraan Denmark Terbuka II, yang dijadwalkan berlangsung pada 20-25 Oktober, ikut dibatalkan. Untuk turnamen lainnya, BWF akan kembali mengkaji rencana menggelar tiga kejuaraan di Asia, temasuk BWF World Finals.
Penundaan pergelaran Piala Thomas dan Uber sampai tahun depan selaras dengan pernyataan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Achmad Budiharto. Sebelumnya, ia mengatakan sebenarnya sudah ada usul agar Piala Thomas dan Uber sebaiknya dimundurkan ke Februari 2021, mengingat kondisi pandemi yang belum mereda. “Tapi kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari BWF," kata Budiharto waktu itu.
Adapun keputusan mundur tim Indonesia dari Piala Thomas dan Uber 2020, menurut Budiharto, didasarkan pada masalah keselamatan atlet, bukan persoalan larangan masuk oleh sejumlah negara di dunia, termasuk Denmark, terhadap pendatang dari Indonesia. Sebab, kata dia, urusan visa ke Denmark yang sempat menjadi kendala sudah teratasi.
"Murni alasan utamanya lantaran keselamatan. Soal visa dan hal lainnya sudah dijanjikan oleh pemerintah dan BWF bahwa semua peserta akan dapat. Prosesnya enggak gampang, tapi sudah dijanjikan semua akan bisa," kata Budiharto.
Tim Indonesia, kata dia, sudah mengurus visa setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah Denmark dan BWF. Namun, dengan kembali merebaknya pagebluk Covid-19 akhir-akhir ini, pemain ragu akan keselamatan dan kesehatan mereka selama perjalanan, tempat transit, dan selama berada di tempat pertandingan. Selain itu, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka karena tidak ada jaminan dari BWF mengenai penanganan dan pihak yang bertanggung jawab jika seandainya ada anggota tim yang terjangkit Covid-19.
“Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata Budiharto. "Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020. Kami sudah mengirim surat ke Menteri Pemuda dan Olahraga.”
Dengan mundurnya tim Indonesia dari Piala Thomas dan Uber 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan berpartisipasi dalam kejuaraan Denmark Open I dan Denmark Open II yang merupakan bagian dari turnamen seri Eropa.
"Kalau ditarik dari awal, semuanya bersemangat karena melihat kesempatan yang begitu besar,” kata Budiharto. “Tapi, dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, hal itu menimbulkan keraguan para atlet.”
Indonesia juga membatalkan pengajuan diri sebagai tuan rumah untuk turnamen seri Asia. Padahal BWF awalnya mempertimbangkan Indonesia menjadi tuan rumah tiga turnamen bergengsi, yaitu Asia Terbuka I dan Asia Terbuka II—keduanya masuk kategori BWF World Tour Super 1000—serta BWF World Tour Finals 2020.
Pembatalan pengajuan itu, kata Budiharto, juga berkaitan dengan kondisi Covid-19 di Indonesia dan banyak calon negara peserta yang menolak datang ke Indonesia. “Banyak juga negara yang sudah melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia.”
Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung beserta pemain putra dan putri lainnya di pemusatan latihan nasional sebenarnya telah siap menghadapi Piala Thomas dan Uber 2020. Mereka telah menjalani persiapan terakhir dengan melakukan pertandingan simulasi. Setelah Indonesia memutuskan mundur, para pemain akan terus menjaga fisik dan mental bertanding dengan kembali menjalani turnamen internal pelatnas dengan format turnamen beregu campuran Piala Sudirman.
IRSYAN HASYIM | BWF | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo