Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Rekornas Bidikan Suharti

Sri Suharti Hadi, memecahkan rekor nasional pada kejuaraan terbuka DKI. Ia memenangkan berbagai kejuaraan. Perbakin menyambut gembira atas prestasi Sri. (or)

4 Juli 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WARA (wanita udara), tenaga tempur cadangan, terbukti jago menembak. Terutama Sri Suharti Hadi (25 tahun) yang bekerja di Jawatan Pemotretan Udara TNI AU Halim. Sertu (sersan satu) ini 2 kali menembak jitu di titik sasaran (99) dengan senapan kaliber 22 untuk nomor tiarap (small bore free rifle prone). Pada Kejuaraan Menembak Terbuka DKI (1923 Juni), empat tembakannya memang sedikit melenceng (96, 99, 96, 99, 98, 97) tapi score 585 yang dikumpulkannya menjadi rekor nasional baru. Bakat menembak Sri Suharti menurun dari kakeknya, seorang pensiunan polisi. Teknik menembak dipelajarinya sejak masuk Secaba (Sekolah Calon Bintara) Wara 1975 di Jakarta. Mula-mula ia mengikuti Kejuaraan Menembak Garnisun (Jakarta, 1977), baru untuk nomor posisi berdiri, dan hasilnya medali emas. Tapi dalam kejuaraan nasional 1977 di Semarang, ia tak mendapat apaapa. Maka bersama 5 wara lain, ia dimasukkan oleh atasannya ke sekolah di Perbakin (Persatuan Menembak Indonesia) Jakarta. "Suharti termasuk murid yang tekun," kata Roswanda, pelatihnya di Perbakin. Menurut Sekretaris Perbakin DKI, dr. Salatin, dari sekitar 50 murid yang lulus tahun 1979, sedikit saja (termasuk Suharti) yang masih terus berlatih. Karena ketekunannya, Suharti diturunkan Perbakin pada SEA Games 1979 (Jakarta). Dari nomor senapan angin, diraihnya 1 medali emas. Medali perak diperolehnya dari menembak 3 posisi (berdiri, berlutut dan tiarap). Bahkan dalam nomor beregu dengan Yetty Syah dan Yanti Sutjipto pada menembak 10 m dengan senapan angin, ia punya andil untuk mempersembahkan 1 medali emas bagi Indonesia. Mengungguli Pria "Penembak wanita kita sebenarnya bisa mengungguli penembak pria pada nomor-nomor target tak bergerak," kata Roswanda. Buktinya memang prestasi Sri Suharti melebihi hasil 583 yang dikumpulkan Triogo Said, penembak putra dari Ja-Bar, pada small bore free rifle prone. Andi Hendrata dari Ja-Teng terpilih sebagai penembak terbaik pada kejuaraan DKI ini, yang diikuti 250 peserta dari 11 provinsi. Selain mematok rekornas baru dengan senapan angin (552), ia juga mengalungi medali perak di nomor tiga posisi. Di nomor target benda mati bergerak (running boar international) Andi juga merebut medali perunggu. Pemecahan rekornas baru oleh Sri Suharti dan Andi Hendrata cukup menggembirakan kalangan Perbakin di tengah suasana penertiban senjata api oleh Operasi Gabungan (Opsgab). Atlet Perbakin kini diizinkan mempergunakan senjata hanya di lapangan menembak, tidak ada kesempatan latihan kering di rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus