Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Biles mulai berlatih lagi sejak karantina wilayah di Texas dilonggarkan.
Pesenam Amerika Serikat itu berharap Olimpiade Tokyo tidak dibatalkan.
Ia merasa tantangan semakin berat di Olimpiade yang diundurkan hingga tahun depan.
TEXAS – Bagi Simone Biles, Olimpiade Tokyo seharusnya menjadi rentetan prestasi dalam kariernya di cabang senam. Atlet Amerika Serikat itu telah menjadi bintang di berbagai kejuaraan dunia dan ingin mengulang kesuksesan yang sama di Olimpiade Rio 2016 ketika nanti tampil di Tokyo pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biles kembali berlatih setelah menjalani karantina selama dua bulan karena pandemi corona. Ia berharap Olimpiade Tokyo yang ditunda hingga Juli 2021 akan bisa berlangsung sesuai dengan jadwal. Biles mengatakan tidak tahu apakah ia mampu bertahan di cabang senam jika Olimpiade batal digelar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan. Apakah saya akan berada di puncak permainan saya?" kata Biles, berbicara dari pusat pelatihannya di Spring, Texas, kepada ESPNW. "Jadi, saya hanya berdoa untuk yang terbaik. Saya berharap Olimpiade tetap berlangsung untuk alasan egois, tapi juga untuk semua atlet di seluruh dunia yang berlatih untuk mewujudkan mimpi mereka."
Biles, yang akan berusia 24 tahun ketika Olimpiade 2021 digelar, mengatakan bahwa tantangan terbesarnya bukanlah tuntutan fisik olahraga. Ini adalah tekanan mental untuk mempertahankan motivasinya tetap menyala. Ia kini harus berlatih lagi sembari menunggu 14 bulan sampai Olimpiade Tokyo berlangsung.
Meskipun senang berjumpa lagi dengan pelatih dan rekan satu timnya, Biles berkata, kembali berlatih menggunakan beberapa peralatan itu tidak mudah. "Setelah jeda selama hampir dua bulan, latihan membuat badan sakit dan benar-benar sakit," kata Biles.
Pandangan ini jauh berbeda ketika Biles ditemui di pusat kebugaran Texas yang sama pada tiga bulan lalu. Tak ada keluh-kesah keluar dari bibirnya. Biles cukup percaya diri dan penuh semangat untuk tetap mendominasi di berbagai nomor di cabang senam dalam Olimpiade Tokyo nanti. Ambisinya ingin mengakhiri rentetan kemenangan selama hampir tujuh tahun. "Saya sangat siap untuk Olimpiade tahun ini," kata Biles.
Ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Presiden Jepang Shinzo Abe mengumumkan penundaan Olimpiade ke 2021, Biles merasa hancur. “Bagaimana saya melanjutkan satu tahun lagi dalam olahraga yang didominasi oleh remaja. Sedangkan saya semakin tua," kata Biles.
Sebelumnya, Biles masih bisa membuktikan kemampuannya dalam dua tahun terakhir, meski sempat beristirahat panjang selama setahun. Ia tetap meraih gelar juara, meski tidak dalam kondisi terbaiknya. Dia meraih gelar juara umum dalam Kejuaraan Dunia Senam 2018. Tahun lalu, ia menjadi pesenam paling bersinar dalam sejarah kejuaraan dunia. Harapannya, ia bisa menjadi pesenam putri pertama yang mengulang sebagai juara di Olimpiade Tokyo nanti.
Di Olimpiade Rio 2016, Biles menjadi pesenam pertama dalam 32 tahun terakhir yang meraih empat medali emas cabang senam dalam satu Olimpiade. Saat itu, ia menggondol emas dari nomor tim, all around, kuda-kuda lompat, dan senam lantai. Ia menjadi atlet senam putri kelima sepanjang sejarah yang merebut empat medali emas itu sekaligus.
Atlet yang pernah mencetak pencapaian itu sebelumnya adalah pesenam Uni Soviet, Larisa Latynina (Olimpiade Melbourne 1956); pesenam Hungaria, Agnes Keleti (Melbourne 1956); pesenam Republik Cek, Vera Caslavska (Mexico City 1968); dan pesenam Rumania, Ecaterina Szabo (Los Angeles 1984).
WASHINGTONPOST | ESPN | NUR HARYANTO
Ambisi Besar Biles
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo