Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Sistim Korchnoi: Bebas Dari Intel

Wawancara tempo tidak viktor korchnoi, 47, grandmaster internasional, mengenai keputusannya meminta suaka di belanda, sistem permainan yang disukainya, kesenangan lain di samping catur, dll. (or)

18 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA seorang kampiun catur kelahiran Rusia yang nasibnya agak lain. Hidupnya selalu dibayangi intel dan publikasi buruk. Dialah, Viktor Korchnoi, 47 tahun, grandmaster internasional yang tak betah diam di negeri sendiri. Tahun 1976 lalu Korchnoi mendapat kesempatan mengikuti turnarmen catur IBM di Amsterdam. Sejak itu ia tak pulang lagi ke negerinya. Ia minta suaka pada pemerintah Belanda. Dan menetap di sana sementara. Setelah itu ia pindah ke Wohlen, Swiss. Dan tinggal di rumah seorang janda, Petra Leeuwerik yang kemudian menjadi sekretaris pribadinya. Untuk membiayai hidupnya, Korchnoi menjadi pelatih pada sebuah perkumpulan catur di Koln, Jerman Barat. Ia mendapat bayaran bersih 1.600 DM per bulan -- 1 DM nilai tukarnya sekitar 200 rupiah. Tahun 1977 lampau Korchnoi berhasil menempatkan diri sebagai finalis turnamen kandidat untuk memilih penantang juara dunia catur. Dalam pertandingan final di Beograd, Yugoslavia awal Januari lalu ia berhadapan dengan bekas juara dunia, Boris Spassky. Ia berhasil mengalahkan bekas rekan senegaranya itu dengan angka 10,5 lawan 7,5 dari 20 ronde yang direncanakan. Ununtuk kemenangan tersebut, Korchnoi mendapat hadiah uang sebesar 15. 000 dolar AS - 1 dolar sama dengan 420 mpiah. Serta sebuah mobil buatan Yugoslavia. Sementara Spassky cuma mengantongi 10.000 dolar AS. Ini adalan penampilan pertama karir Korchnoi sebagai penantang gelar. Dalam masa sebelumnya ia selalu kesandung di babak awal. Pertandingan perebutan gelar itu menurut rencana akan diadakan 15 Juli depan. Korchnoi akan berhadapan dengan pemegang mahkota dari Rusia, Anatoly Karpov, 26 tahun, di tempat yang belum ditentukan. Baru Pilipina yang mengajukan permintaan resmi untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Catur Dunia 1978. Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi Karpov, kini Korchnoi mengikuti serangkaian turnamen catur di Eropa. Akhir Januari lalu ia berada di Wijk aan Zee, desa dekat pabrik baja Hoogovens, Belanda. Ia ambil bagian dalam turnoi Hoogovens ke40. Pembantu TEMPO di Negeri Belanda, Jusfiq Hadjar mewawancarai Korchnoi di sana: Apa yang menyebabkan anda mengambil keputusan minggat dari Uni Soviet? Soalnya sederhana saja. Saya tidak diberi kesempatan lagi untuk melanjutkan karir sebagai pemain catur di sana. Ceritanya begini: ketika saya dikalahkan Karpov tahun 1974, Persatuan Pemain Catur Uni Soviet lalu mengagung-agungkan diri Karpov sebagai genius. Tanpa menanyakan lagi pendapat saya mengenai pemain muda tersebut. Saya jadi kesal. Penilaian mengenai Karpov itu lalu sayaberikanpada sebuah suratkabar Yugosiavia. Dan mereka memuatnya. Akibatnya, saya dilarang mengikuti pertandingan catur internasional selama satu tahun, dikeluarkan dari kelompok pemain pilihan, dan kehilangan gaji. Nah, ketika saya diizinkan kembali mengikuti pertandingan internasional dan dikirim ke Amsterdam, kesempatan itu saya pergunakan untuk minggat. Dibuntuti Intel Kejadian di atas bukanlah awal dari nasib buruk yang merundung Korchnoi. Ia sudah lama tak disenangi pemerintah Uni Soviet. Namanya telah dipublikasi buruk sejak pertandingan catur internasional di Havana, Cuba tahun 1970. Apakah hanya itu alasan yang membuat anda sampai minta suaka? Tidakkah ada alasan yang lebih prinsipiil? Ada. Alasannya begini. Di Uni Soviet itu hidup berbagai suku bangsa. Tapi yang dianak-emaskan pemerintah cuma orang Rusia. Suku lain dianak-tirikan. Saya sendiri adalah orang Rusia. Namun saya punya cacat di mata pemerintah. Karena saya keturunan kaum intelegenza. Ayah saya seorang insinyur yang menjadi direktur sebuh pabrik biskuit. Lain halnya Karpov. Ia adalah orang Rusia yang berasal dari kaum kebanyakan di desa Ural. Jadi bukan orang kota seperti saya. Itulah makanya dia yang didorong-dorong untuk dijadikan juara catur dunia. Dalam pertandingan tahun 1974 lalu itu segalanya telah diatur agar yang menang adalah Karpov. Bukan saya. Apa tidak keki? Adakah hal itu yang menyebabkan anda tidak pernah menjadi penantang juara? Ya. Tapi nasib malang itu tidak hanya menimpa saya. Bronstein juga dihalang-halangi untuk jadi juara. Bronstein adalah seorang graridmaster berbakat dari Uni Soviet. Tapi tak beruntung. Di Barat anda hanya mendapat gaji 1.600 DM, bayaran yang sama dengan guru sekolah menengah. Sedangkan di Uni Soviet jauh lebih tinggi dari itu. Juga fasilitas dan prestise yang lebih baik. Di Uni Soviet, seorang olahragawan seperti Korchnoi mendapat apartemen 3 ruqng untuk tempat tinggal. Sementara rakyat biasa cuma memperoleh ruang 9 meter persegi. Tidakkah anda merasa kehilangan fasilitas dan prestise itu? Tapi di Barat saya bisa meneruskan karir sebagai pemain catur. Dan tanpa terus-terusan dibuntuti intel. Berbicara mengenai soal kebebasan dan intel, bagaimana pendapat anda tentang pembangkang seperti Sakharov dan Solyenitsin? Saya menghargai mereka. Karena mereka berjuang untuk ide, dan tanpa mengharapkan balasan. Tapi saya tidak sama dengan mereka. Saya bukan pembangkang. Saya hanya pemain catur profesional yang ingin melanjutkan karir. Ketika di Uni Soviet, demi karir, saya menerima jadi anggota Partai Kornunis. Meski saya tidak setuju dengan faham itu. Kotnunisme di Uni Soviet sama sekali tidak menghargai hak asasi manusia. Sekarang saya anti komunis. Apakah anda punya kesenangan lain di samping catur? Saya suka musik dan membaca sajak. Sistim permainan apa yaag paling anda gemari? Sistim Korchnoi. Dalam catur dikenal bermacam-macam sistim permainan. Ada sistim pertahanan Sisilia, Hindu, dan sebagainya. Apakah anda yakin bisa mengalahkan Karpov nanti? Saya tidak berjanji. Yang jelas pertandingan kami pasti akan seru sekali. Apalagi sejak 4 tahun belakangan ini, Karpov berlatih dengan pemain-pemain dunia tersohor. Saya pun demikian. Sejak berada di dunia Barat, saya memperoleh pengalaman-pengalaman yang sama sekali tidak saya perdapat di Uni Soviet. Selain itu di sini saya lebih bebas. Sudah barang tentu kemampuan saya makin bertambah besar. Untuk memilih tempat pertandingan perebutan gelar nanti, masalah ini akan diperembugkan antara Korchnoi dan Persatuan Pemain Catur Uni Soviet. Apakah anda akan menerima bila Persatuan Pemain Catur Uni Soviet mengusulkan agar pertarungan tersebut diadakan di Uni Soviet? Saya yakin mereka tidak akan mengusulkan itu. Karena mereka tahu saya akan menolak. Ini berarti Karpov akan bertanding di kandang saya. Sebab negeri di luar Uni Soviet adalah kandang saya. Dan itu akan melemahkan posisi Karpov. Betulkah anda mengajukan tuntutan agar isteri dan putera anda diberi izin keluar dari Uni Soviet sebagai syarat pertandingan? Saya memang merencanakan itu. Karena pemerintah Uni Soviet sudah menolak permohonan agar isteri dan putera saya diberi izin mengikuti saya. Penolakan itu disampaikan Nopember 1977 lalu. Alasannya, mereka tidak tahu di mana isteri dan putera saya berada. Tapi itu dalih yang dicari-cari. Adakah Korchnoi akan berhasil meraih gelar juara catur dunia yang diidam-idamkannya sejak lama? Tunggu tanggal mainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus