Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tunggal putra bulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengatakan hanya fokus untuk menjalani program latihan yang diberikan pelatih untuk persiapan Olimpiade Paris 2024. Ia mengaku tidak akan memikirkan banyak hal menjelang pertandingan pertama pesta olahraga multievent terbesar di dunia tersebut.
Ginting mengungkap sejumalh langkah yang akan dilakukan untuk persiapan menuju Paris pada Juli nanti. Ia mengaku hanya akan berfokus untuk merelaksasi pikiran dan penguatan fisik secara simultan.
"Jadi setelah Singapore Open dan Indonesia Open kemarin, saya juga sudah jumpa dengan psikolog, mengobrol dengan pelatih, jadi hanya fokus persiapan yang ada saat ini saja, tidak mau memikirkan terlalu jauh nanti di Olimpiade bagaimana," kata Ginting itu usai berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2024.
Ginting menilai, berdasarkan pengalamannya, pikiran rileks dan enjoy membuat semua teknik permainan bisa maksimal dilakukan saat bertanding. Ia mengaku tengah berupaya untuk menjernihkan pikiran agar tidak memiliki beban mental dalam menghadapi Olimpiade.
Selain terkait persiapan mental, dia juga telah berdiskusi dengan tim pelatih, tentang pola latihan fisik yang akan dijalani selama dua pekan ke depan. Hal itu dilakukan untuk menjaga kondisi agar tidak cedera dan cepat capek yang membuat tubuh rentan sakit.
"Khusus fisik, ya memang harus terus ditingkatkan dan menembus batas lelahnya, jadi ya lawan terberat itu sebenarnya diri sendiri," ujar pria kelahiran Kota Cimahi, Jawa Barat, 27 tahun silam itu.
Masalah Mental Jadi Sorotan
Masalah mental dua wakil tunggal putra, Ginting dan Jonatan Christie, menjadi sorotan setelah terhenti di babak awal Indonesia Open 2024. Ginting lebih dulu gugur usai dikalahkan atlet Jepang Kenta Nishimoto di babak 32 besar dengan skor 21-17, 11-21, 8-21. Sementara itu, Jonatan tersingkir di babak 16 besar menyusul kekalahan atas wakil Malaysia Leong Jun Hao 13-21, 21-16, 12-21.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut pelatih tunggal putra, Irwansyah, kegagalan anak asuhnya menampilkan performa terbaik di Indonesia Open 2024 karena masalah mental. Semakin dekatnya gelaran Olimpiade mempengaruhi mental para atlet yang akan mewakili negaranya di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengaku bakal fokus membenahi aspek tersebut agar saat Olimpiade nanti mereka bisa mencapai puncak performanya. "Menurut saya, sekarang itu bukan siapa lagi yang main bagus di lapangan karena levelnya sudah sama semua, tetapi lebih ke siapa yang bisa keluar dari tekanan."
"Jadi, memang terus kami evaluasi bagaimana ke depannya supaya lebih bagus. Semakin dekat ke Olimpiade tekanan itu semakin tinggi, tetapi Insya Allah saya yakin bisa," ucap Irwansyah di Istora Gelora Bung Karno, Rabu, 5 Juni lalu.