Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Strategi Jitu Bawa Pulang Piala Sudirman

Jonatan dan Gregoria menjalani persiapan terakhir.

11 Mei 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Tim bulu tangkis Indonesia bertekad membawa pulang Piala Sudirman ke Tanah Air. Piala beregu campuran itu sudah 30 tahun berpindah-pindah ke tim Cina dan Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tujuan utama pasti mengembalikan Piala Sudirman. Jadi, semangat itu yang menjadi motivasi kami," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Susi Susanti, di Jakarta, Kamis lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia memenangi Piala Sudirman pada 1989 saat pertama kali diperebutkan. Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah dan pada babak final mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2. Selanjutnya, tim Merah Putih nyaris membawa pulang Piala Sudirman sebanyak enam kali tapi kandas dalam laga final. Dalam perjuangan terakhir Piala Sudirman 2017, tim Indonesia terhenti pada fase grup, yang menjadi prestasi terburuk sepanjang sejarah.

Kini, Susi mengatakan para atlet mempunyai tekad yang kuat untuk membawa lambang supremasi bulu tangkis beregu campuran itu. Menurut dia, peluang saat ini terbuka lebar karena kekuatan badminton di dunia merata. Dia mencontohkan, dalam turnamen Selandia Baru Terbuka 2019, dua pekan lalu, Indonesia berhasil meraih dua gelar juara. Sementara itu, Cina dan Jepang, yang langganan menjadi juara, justru gagal meraih gelar.

"Jadi, kemenangan itu bergantung pada kondisi terakhir atletnya, strategi yang pas, dan paham kondisi lapangan," kata Susi.

Susi mengatakan PBSI sudah menyusun strategi dengan menurunkan tim terbaik untuk membawa pulang Piala Sudirman. Adapun kejuaraan ini akan berlangsung di Nanning, Cina, 19-26 Mei mendatang. Menurut dia, segala kemungkinan bisa terjadi karena pemenang ditentukan melalui perolehan poin dari tim, bukan kemenangan perorangan.

"Kami akan menurunkan tim sesuai dengan kebutuhan dan melihat dari siapa yang bisa mengumpulkan poin. Setiap sektor punya tanggung jawab dan tugas yang sama untuk menyumbang poin," ujar Susi. "PBSI berfokus pada peningkatan kekompakan tim dan kualitas permainan, termasuk akurasi pukulan."

Atlet tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, mengatakan tim tunggal putra mulai menjalani program persiapan menuju Piala Sudirman pada Rabu lalu, setelah mengikuti turnamen Selandia Baru Terbuka 2019. "Kami akan lebih maksimalkan lagi penampilan kami di Piala Sudirman," kata Jonatan, yang meraih gelar juara di Selandia Baru Terbuka.

Menurut dia, bermain di kejuaraan beregu menuntut semua pemain yang tergabung dalam tim punya tanggung jawab. Tapi setiap sektor juga pasti ingin melakukan yang terbaik dan bisa menyumbang poin. "Begitu juga kami dari tunggal putra," kata Jonatan kepada Badmintonindonesia.org.

Jonatan menyatakan siap diberi tugas untuk berlaga mewakili tunggal putra. Menurut dia, siapa pun yang diturunkan, termasuk dirinya, Anthony Sinisuka Ginting, atau Shesar Hiren Rhustavito, pasti akan berjuang mati-matian untuk menyumbang poin bagi tim Indonesia.

Sementara itu, pemain tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, mengatakan persiapan terakhir menghadapi kejuaraan ini adalah mempelajari pola permainan calon lawan. "Sebelum bertanding harus sudah tahu akan bermain seperti apa. Kalau ada perubahan, harus cepat tahu dan segera beradaptasi," ujar dia seusai latihan di pemusatan latihan nasional Cipayung, Jakarta Timur, Kamis lalu.

Pada babak pertama nanti, Gregoria akan menghadapi tim dari Denmark dan Inggris. Denmark bakal diperkuat tunggal putri Line Hojmark dan Mia Blichfeldt, sedangkan tim Inggris diperkuat Chloe Birch.

Selain mempelajari pola permainan lawan, Gregoria memaksimalkan latihan fisik dan kecepatan kaki. Sebelumnya, pemain yang akrab dipanggil Grego ini gagal melaju ke babak semifinal kejuaraan level 300, Selandia Baru Terbuka 2019, setelah kalah oleh wakil Jepang, Akane Yamaguchi. "Kemarin kendalanya antisipasi dan baca pola lawan kurang, kadang terbawa pola main lawan dan blank," kata dia.

Asisten pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, mengatakan Gregoria sudah diberi program latihan yang tepat agar bisa menyumbang poin dalam Piala Sudirman nanti. "Kami sudah evaluasi dan meningkatkan intensitas latihan. Tinggal nanti di lapangan, mereka harus lebih yakin dengan pola main mereka."

Tim Indonesia rencananya bertolak ke Nanning, Cina, pada Rabu mendatang. Kejuaraan Piala Sudirman akan berlangsung pada 19-26 Mei 2019.

NUR HARYANTO

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus