Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Transisi Tsitsipas

Ia menjadi petenis termuda juara ATP Finals sejak 2001.

20 November 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LONDON - Stefanos Tsitsipas baru saja mengukir sejarah tenis dunia. Di O2 Arena, London, Inggris, petenis Yunani berusia 21 tahun itu mengangkat trofi turnamen bergengsi ATP Finals 2019, Senin dinihari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan kesuksesannya tersebut, Tsitsipas telah melakukan transisi luar biasa. Hanya dalam waktu setahun setelah meraih juara Next Gen ATP Finals 2018, ia kini telah menjadi petenis yang bersaing di jajaran petenis elite dunia. Di usianya yang masih 21 tahun lebih 3 bulan, Tsitsipas menjadi juara ATP Finals termuda setelah Lleyton Hewitt, 20 tahun, di ATP Finals 2001 di Sydney, Australia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Banyak hal yang hebat tahun ini, dan saya mengalahkan beberapa pemain peringkat atas yang memberi saya kepercayaan diri. Saya pikir saya bisa melakukannya dengan baik," kata Tsitsipas.

Ia menjadi petenis Yunani berperingkat tertinggi dalam sejarah. Sejak bersaing di profesional, ia telah memenangi empat gelar juara di turnamen asosiasi tenis profesional (ATP) dan sembilan kali mencapai babak final. Kesuksesan itu tak lepas dari bakatnya di dunia tenis yang sudah terlihat sejak belia.

Lahir dari keluarga petenis-ibunya adalah petenis profesional di Tur WTA dan ayahnya merupakan pelatihnya sampai saat ini-ia mulai pergi ke lapangan sejak usia 3 tahun. Bakatnya mulai diasah sejak usia 6 tahun dan ternyata memperlihatkan hasil positif ketika Tsitsipas menduduki peringkat pertama dunia junior.

Tsitsipas mulai melejit tahun lalu ketika mencapai babak final dalam tiga turnamen dan meraih gelar juara pertamanya di Stockholm Terbuka. Di Kanada Terbuka, ia menjadi pembunuh raksasa setelah mengalahkan empat lawannya yang menduduki peringkat sepuluh besar dunia dalam satu turnamen. Puncaknya, ia merebut gelar juara di Next Gen ATP Finals 2018, yang mengukuhkannya sebagai petenis masa depan yang bersinar.

Kini, ia bertekad bisa meraih gelar juara Grand Slam tahun depan setelah meraih juara ATP Finals 2019. Awal tahun ini, ia hampir berjaya di Australia Terbuka, sebelum langkahnya terhenti di babak semifinal.

"Saya merasa permainan saya semakin baik, dan saya yakin akan segera menjadi juara Grand Slam," kata Tsitsipas, yang mendapat hadiah lebih dari Rp 37,3 miliar dan 1.300 poin ATP Rankings dalam lima pertandingan selama sepekan.

Adapun di babak final turnamen penutup akhir tahun, Senin lalu, semua penonton bersorak gembira menyambut kemenangannya. Tsitsipas bertanding seperti di rumah sendiri dengan dukungan penuh penonton saat mengalahkan Dominic Thiem dari Austria melalui pertarungan yang sengit dengan dua kali tie-break.

"Mereka memberi saya begitu banyak energi," kata Tsitsipas mengenai dukungan penonton. "Mereka memberi saya keyakinan bahwa saya dapat mencapai hal-hal yang ingin saya capai di lapangan. Saya belum pernah menerima begitu banyak dukungan seperti itu."

Dalam laga puncak tersebut, Tsitsipas memulai pertandingan dengan cara yang telah ia mainkan selama sepekan terakhir: melancarkan serangan cepat di set pembuka dan berusaha menekan lawan agar tak balik menyerang. Meski Thiem punya servis kuat, Tsitsipas terus mempertahankan strateginya yang cukup efektif.

"Ini seperti roller coaster. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan dan cara terbaik untuk mengakhiri pertandingan ini," ujar Tsitsipas.

Permainan Tsitsipas yang jitu itu terbukti membawanya lolos ke babak semifinal setelah meraih dua kemenangan beruntun di fase grup. Pertama, ia mengalahkan Daniil Medvedev (Rusia) dalam laga perdana dan menaklukkan Alexander Zverev dalam laga kedua. Dalam laga terakhir, ia harus merasakan kekalahan oleh petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal.

Dalam babak semifinal, Tsitsipas dihadang idolanya, Roger Federer. Dengan senjata andalan pukulan voli dan forehand yang mirip dengan bintang Swiss tersebut, ia pun merebut kemenangan dalam dua set. Kesuksesan Tsitsipas dalam pertarungan melawan Federer itu membuat Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, mengirim ucapan selamat kepadanya.

TELEGRAPH | FIRST POST | TENNIS WORLD | NUR HARYANTO

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus