Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan pembatalan empat turnamen di Asia yang rencananya akan bergulir September.
BWF mengupayakan agar turnamen dapat bergulir kembali dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan WHO.
Indonesia tetap akan menggelar simulasi menghadapi Piala Thomas dan Uber 2020.
KUALA LUMPUR – Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan pembatalan empat turnamen di Asia yang rencananya akan bergulir pada September mendatang. Keputusan ini diambil lantaran pandemi Covid-19 yang masih mewabah di seluruh dunia. Pembatalan turnamen ini menambah panjang daftar turnamen yang dibatalkan sejak All England 2020 pada Maret lalu.
“Keputusan pembatalan turnamen-turnamen ini demi menjaga kesehatan pemain, penonton, relawan, dan anggota asosiasi. Kami sangat kecewa karena harus membatalkan beberapa turnamen. Namun keselamatan semua pihak yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini,” ujar Thomas Lund, Sekretaris Jenderal BWF, dalam pernyataannya kemarin.
Sebelumnya, BWF mengumumkan dimulainya kembali turnamen pada musim 2020 pada Agustus sejak ditangguhkan pada Maret lalu. Namun turnamen-turnamen kembali dibatalkan karena dianggap belum aman menyelenggarakan pada Agustus. Kondisi pandemi yang belum mereda diperkirakan juga akan menyulitkan panitia untuk menggelar turnamen pada September.
“Kami berbagi kekecewaan dengan pencinta bulu tangkis di seluruh dunia yang menantikan kembalinya turnamen,” kata Lund. “Kami juga menghargai semua dukungan para penggemar dan mitra kami saat kami merencanakan kalender turnamen sisa musim 2020 ini.”
Hingga saat ini, BWF terus mengupayakan agar turnamen dapat bergulir kembali dengan menerapkan protokol kesehatan, sesuai dengan ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), otoritas kesehatan setempat, serta peraturan perjalanan domestik maupun internasional.
Menanggapi pembatalan ini, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Achmad Budiharto, mengatakan turnamen pada September sedianya menjadi ajang pemanasan bagi pemain menjelang perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.
“Sebetulnya sangat disayangkan. Ini adalah hal yang merugikan buat dunia bulu tangkis, khususnya untuk atlet,” ujar Budiharto kepada Badmintonindonesia.org. “Tapi di sisi lain kami bisa mengerti karena pandemi ini belum teratasi di negara-negara lain. Seperti contohnya di Jepang dan Tiongkok yang mengalami gelombang kedua penularan Covid-19.”
Adapun penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber masih tetap berjalan sesuai dengan jadwal. BWF belum memberi informasi apa pun mengenai penyelenggaraan perebutan dua lambang supremasi bulu tangkis dunia tersebut. Budiharto mengatakan akan menunggu keputusan BWF mengenai kepastian Piala Thomas dan Uber.
“Jadi, kami tetap mempersiapkan atlet. Kami akan tetap melangsungkan simulasi untuk mengukur sejauh mana kesiapan dan kondisi atlet menjelang Piala Thomas dan Uber,” ujar Budiharto. Simulasi Piala Thomas dan Uber rencananya akan digelar di pemusatan latihan nasional Cipayung, Jakarta Timur, pada awal September.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NUR HARYANTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turnamen Bulu Tangkis Belum Aman
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo