Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Untung Ada Lallana

Liverpool belum terkalahkan.

22 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MANCHESTER - Tak ada pesan khusus dari Juergen Klopp ketika memasukkan Adam Lallana. Pada menit ke-71, eks pemain Southampton itu menggantikan sang kapten, Jordan Henderson.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situasi tak mengenakkan buat Liverpool. Mereka tertinggal satu gol dari tuan rumah, yang dicetak oleh Marcus Rashford pada menit ke-36.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dia hanya mengatakan buat perubahan. Waktu hanya tinggal 25 menit," Lallana menceritakan permintaan Klopp.

Sebelum dia, Alex Oxlade Chamberlain masuk lebih dulu. Klopp menarik Divock Origi yang bermain di posisi sayap kiri.

"Saya lihat, sejak Ox masuk, permainan kami membaik," katanya.

Namun Lallana, 31 tahun, harus bersabar. Setelah 15 menit di lapangan, dia membuat perubahan yang diminta Klopp.

Pada menit ke-85, dia mencetak gol. Skor 1-1 itu bertahan hingga laga usai.

Gol yang teramat istimewa. Bagi Liverpool, akhirnya mereka bisa mengatasi ketertinggalan dari United.

Hal itu juga berarti bahwa mereka memperpanjang rekornya pada musim ini. Mereka belum terkalahkan dalam sembilan pertandingan.

Di papan klasemen, gol pertama Lallana sejak Mei 2017 itu membuat mereka kokoh di puncak. Selisih dengan tim terdekat, Manchester City, pun tetap jauh: 6 poin.

"Kami tetap tak terkalahkan musim ini. Sungguh sangat positif mengingat kami tidak tampil dalam permainan terbaik," kata Lallana.

Bermain di Old Trafford, melawan Manchester United yang tampil buruk pada musim ini-Liverpool kesulitan mengembangkan permainannya. Di babak pertama, United menerapkan tekanan yang ketat.

Para pemain The Reds seolah-olah tidak diberi kesempatan untuk menguasai bola. Taktik jitu.

Liverpool sulit berkembang. Sebaliknya, United berhasil mencuri gol dari serangan balik lewat aksi Daniel James dan Marcus Rashford.

Gol yang nyaris dianulir karena Liverpool menganggap Victor Lindelof lebih dulu melanggar Divock Origi.

Namun setelah menyaksikan video bantuan untuk wasit (VAR), wasit Martin Atkinson menyatakan tidak terjadi pelanggaran.

Liverpool sebenarnya mencetak gol balasan menjelang babak pertama usai melalui aksi Sadio Mane. Namun, dari video, dia terlihat melakukan hands ball.

Di babak kedua, terutama mulai menit ke-60, Liverpool lebih menguasai pertandingan. United sesekali melakukan serangan balik melalui Daniel James.

Akibatnya, pemain berpostur mungil itu tidak beruntung. Dia tertabrak Virgil van Dijk dan Fabinho. Bahkan Fabinho mendapat kartu kuning atas aksinya terhadap pemain sayap alas Wales tersebut.

"Kami bertahan dengan bagus," kata Klopp menanggapi aksi dua beknya itu.

Pelatih asal Jerman tersebut kemudian menuding sang lawan hanya bermain dengan mengandalkan pertahanan ketat.

"Mereka sangat baik sekali dalam pertahanan dan memiliki penyerang yang berlari cepat, James dan Rashford," katanya. "Mereka mengirim bola ke depan dan mereka berlari cepat. Tidak keren."

Kritik Klopp itu kemudian langsung dibalas Jose Mourinho, eks Manajer United, yang malam itu menjadi komentator di televisi.

Menurut Mou yang bertugas di Old Trafford pada 2016-2018, sejatinya Klopp tidak suka permainan yang disuguhkan skuad Solskjaer.

"Dia tidak suka menu yang disajikan. Klopp kepinginnya dapat daging dan ikan. Tentu saja dia tidak senang," katanya.

Dalam laga ini, Solskjaer memakai formasi yang berbeda, yakni 3-4-3. Menurut Mou, keberadaan tiga bek itu yang membuat permainan Liverpool tak berjalan dengan baik.

"Dengan keterbatasan pemain yang mereka punya, United memainkan strategi yang berbeda," kata Mou. "Liverpool tidak suka dengan menu itu," katanya.

Menurut Mou, salah satu kelemahan tim berjulukan The Reds adalah tidak bisa mengatasi tim yang memainkan pertahanan yang teramat dalam.

Mourinho mengaku senang akan hasil ini. Sebab, dia mengatakan Liverpool gagal menang dalam sembilan kali laga yang dimainkan. Hanya Chelsea, pada musim 2004/2005, yang bisa melakukannya.

"Rekor itu tetap milik saya bersama Chelsea," katanya sambil tersenyum.

Kegembiraan lain dirasakan Solskjaer. Meski kecewa karena harus bermain imbang, dia menyebut hasil laga itu sebagai momen penting dalam perjalanan itu pada musim ini.

"Mungkin hasil ini akan mengubah perjalanan kami pada musim ini," katanya. "Di ruang ganti, mereka sangat kecewa. Mereka tahu, semestinya mereka bisa menang."

Bagi Solskjaer, hal itu merupakan pertanda bagus untuk mental para pemainnya. Hasil ini diharapkan Solskjaer menjadi titik balik mereka untuk kembali tampil baik.

Tambahan satu poin ini tidak mengubah posisi United di papan klasemen. Dengan perolehan 10 poin atau dua poin dari zona degradasi, United berada di posisi ke-13. Namun, Ole yakin semuanya akan membaik.

"Selanjutnya, kami akan membaik. Para pemain kami akan kembali. Mereka telah kembali dari cedera," katanya. "Saya senang."

BBC | SKYSPORTS | LFC | IRFAN BUDIMAN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus