Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

CATL Kembangkan Baterai Baru yang Bisa Ngecas Cepat di Kondisi Dingin

Elektrolit baterai baru dikembangkan CATL ini memungkinkan memberi peningkatan efisiensi sebesar 50 persen dalam kondisi -20 derajat Celcius.

9 Juli 2023 | 12.00 WIB

CATL kembangkan baterai EV. (Foto: Autoblog)
Perbesar
CATL kembangkan baterai EV. (Foto: Autoblog)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - CATL mengklaim telah mengembangkan materai baru yang akan meningkatkan efisiensi pengisian baterai Lithium-ion untuk kendaraan listrik. Baterai kendaraan listrik baru ini bisa mengisi daya dengan cepat dalam kondisi yang sangat dingin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari laman Carscoops hari ini, Minggu, 9 Juli 2023, kepala ilmuwan CATL, Wu Kai mengatakan bahwa elektrolit yang baru dikembangkan ini memberi peningkatan efisiensi sebesar 50 persen dalam kondisi -20 derajat Celcius. Efisiensi pengisian daya juga meningkat 43 persen di bawah suhu yang lebih normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kai juga mengatakan bahwa CATL akan memproduksi massal baterai EV yang dapat diisi ulang dalam 10 menit dengan menawarkan jarak berkendara 400 km. Tujuan CATL selanjutnya adalah mengembangkan baterai EV dengan daya jangkau 400 km yang dapat diisi ulang hanya dalam waktu 5 hingga 7 menit.

Dia juga cukup pesimistis terhadap masa depan baterai solid-state yang digadang-gadang sebagai penerus dari baterai Lithium-ion. Meskipun sebelumnya Toyota menilai baterai dapat mengurangi biaya 50 persen dan dapat diisi ulang dalam waktu kurang dari 10 menit.

"Yang saya yakini adalah tidak ada yang mampu memproduksi baterai solid-state secara massal di industri saat ini. Mereka mengklaim dapat mengurangi separuh biaya, yang sangat menarik dan akan sangat mengganggu, tetapi saya bertanya-tanya, basis apa yang mereka bandingkan?" kata Kai.

Meningkatkan efisiensi pengisian baterai EV bukan satu-satunya terobosan yang dilakukan CATL tahun ini. Pada April lalu, perusahaan mengklaim punya teknologi untuk membangun sel baterai dengan kepadatan energi hingga 500 Wh per kg, lebih padat dari baterai 4690 Tesla yang punya kepadatan energi 296 Wh per kg.

DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus