Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Otomotif

Harga BBM di Jakarta Berpotensi Naik, Ini Penyebabnya

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan bahwa harga BBM non-subsidi di Jakarta berpotensi naik.

28 Januari 2024 | 16.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Jakarta berpotensi naik. Hal ini disebabkan adanya kenaikan pajak BBM atau Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) di Ibu Kota yang membuat harga BBM berpotensi naik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan bahwa kenaikan PBB-KB itu akan diteruskan ke harga eceran BBM. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menaikkan PBB-KB maksimal menjadi 10 persen, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada potensi harga naik. Saat ini di berbagai daerah pun, harga BBM non-subsidi seperti Pertamax juga tidak sama karena PBB-KB daerah berbeda-beda," kata Saleh, dikutip dari Tempo.co hari ini, Minggu, 28 Januari 2024.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa PBB-KB merupakan salah satu komponen pembentuk harga BBM non-subsidi. Besaran PBB-KB ini ditetapkan oleh pemerintah daerah, sehingga harga jual BBM akan menyesuaikan PPB-KB masing-masing daerah.

Kemudian, Fadjar juga mengatakan bahwa harga BBM non-subsidi ini bersifat fluktuatif mengikuti tren harga minyak dunia. Masyarakat diharapkan sudah terbiasa dengan fluktuasi harga BBM non-subsidi, termasuk karena efek kenaikkan PBB-KB.

"Setiap bulan penyesuaian harga BBM non-subsidi sudah dilakukan, sehingga masyarakat diharapkan sudah terbiasa," kata Fadjar.

Untuk diketahui, saat ini harga BBM non-subsidi di Jakarta paling murah dibanding daerah lain. Pertamax dibanderol Rp 12.900 per liter, sementara di luar daerah harganya sudah lebih dari Rp 13.000 per liter.

DICKY KURNIAWAN | RIRI RAHAYU

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus