Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sepeda motor terparkir di halaman Wisma Tempo Sirnagalih, Puncak, Bogor. Sepeda motor yang terparkir memiliki tampilan berbeda-beda, tapi berasal dari pabrikan yang sama, yaitu Kymco. Pabrikan asal Taiwan ini bisa dikatakan salah satu pionir sepeda motor skuter matic di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rupanya, Kymco Indonesia Community (KIC) sedang mengadakan acara Jambore Nasional Kymco 2018 di sana awal April 2018. Kegiatan ini dihadiri peserta yang tak hanya datang dari Jabodetabek, melainkan juga dari Semarang, Surabaya, Bali, Lombok, Malaysia, dan Singapura. Jambore tersebut bertujuan mempertemukan pemakai sepeda motor Kymco dari berbagai daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini terasa unik karena sebenarnya dealer resmi Kymco di Indonesia tutup pada 2007, setelah tujuh tahun hadir di Indonesia, meski pada tahun lalu dealer resmi Kymco kembali hadir. Kepergian dealer resmi dari Indonesia tampaknya tak menggoyahkan komunitas ini tetap solid dan menjalankan berbagai kegiatan.
Baca: Pesaing Yamaha Xmax Buatan Kymco Masih Nyaman Buat Harian
Moderator di forum online Kymco Indonesia Community, Franky Setiawan, mengatakan kenyamanan dari sepeda motor ini, bentuk yang unik, serta perawatan yang mudah menjadi pembeda Kymco dengan skuter matic lainnya. "Hampir semua Kymcoers (sebutan anggota KIC) menggunakannya untuk kegiatan sehari-hari," kata Franky kepada Tempo, pekan lalu.
Kymco Indonesia Community berawal dari mailing list atau milis pada 2004. Kemudian, pada 2007, dibuatlah forum komunikasi berbasis web dengan nama www.kymco.or.id, yang berlanjut ke forum di media sosial Facebook bernama Kymco Indonesia Community. Komunitas ini sudah memiliki anggota terdaftar sebanyak 5.300 orang dari berbagai wilayah di Indonesia.
KIC adalah payung dari semua komunitas ataupun klub sepeda motor Kymco di berbagai kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Semarang, Yogyakarta, dan Medan. Sebagai payung dari berbagai komunitas, KIC tidak memiliki pengurus definitif, tapi klub atau komunitas di daerah memiliki pengurus masing-masing.
Kegiatan yang rutin diadakan setiap klub atau komunitas Kymco sama seperti kelompok pencinta sepeda motor lainnya. Mereka rutin berkumpul setiap pekan atau touring ke berbagai tempat. Lalu ada juga event tahunan, seperti Jambore Nasional Kymco Indonesia Community yang tahun ini diadakan di Puncak, Bogor.
Menurut Franky, ketidakwarasan, rasa nekat, dan rasa senasib serta sepenanggungan menjadi kunci komunitas ini bertahan, terutama setelah hengkangnya pabrik dan tutupnya dealer resmi di Indonesia. Hal itu semakin mengikat anggota komunitas dan membuat KIC menjadi wadah berbagai informasi tentang bagaimana merawat Kymco dan pencarian suku cadang. "Sebutan tidak waras menjadi sebutan wajib bagi Kymcoers."
Franky menjelaskan, saat dealer resmi Kymco hengkang, suku cadang masih tersedia pada beberapa anggota komunitas yang memiliki akses impor atau ke pemasok yang selama ini menyuplai ke dealer. Penjualan suku cadang bisa dilakukan secara online maupun offline sehingga bisa membantu anggota komunitas yang membutuhkan.
Baca: Kymco AK 550 vs Yamaha Tmax DX, Begini Perbandingannya
Salah seorang anggota KIC adalah Dwi Argo, asal Surabaya. Ia menjelaskan, dirinya sangat senang dengan kegiatan berbagi pengalaman yang sering dilakukan KIC, terutama mengenai permasalahan pada mesin sepeda motor Kymco dan cara mengatasinya. Perkembangan media sosial juga membantunya mendapat informasi mengenai kegiatan-kegiatan komunitas itu.
Dwi mengaku memiliki sepeda motor lain selain Kymco, tapi ia tetap setia memakai Kymco untuk kegiatan sehari-hari. Ia merasa, dari segi kekuatan sepeda motor dan kenyamanan, Kymco memiliki nilai lebih dibanding skuter matic lainnya.
Adapun Pulung Djunaedi, asal Jakarta, mengaku menyukai sepeda motor Kymco sejak meminjam sepeda motor milik temannya pada 2009. Ia merasa ada kenikmatan tersendiri memakai sepeda motor Kymco. Lalu ia pun membeli sepeda motor Kymco bekas seharga Rp 5 juta karena saat itu tidak ada dealer resmi Kymco di Indonesia.
Pulung pun mengikuti Jambore Nasional Kymco untuk lebih mengenal para pengguna Kymco lainnya. Dengan demikian, ke depan, dia dapat bertukar pikiran mengenai permasalahan yang dialami sepeda motornya. "Agar kenal dengan pemakai Kymco dari berbagai daerah."
Baca: Adu Spek Honda Forza 2018 vs Yamaha Xmax, Siapa yang Unggul?
Dalam jambore nasional tersebut, panitia mengadakan sejumlah permainan, antara lain permainan sepeda motor paling orisinal, lomba mendorong sepeda motor, dan lomba warna STNK terburuk. Panitia juga menyiapkan sejumlah kendaraan terbaru keluaran Kymco untuk diuji oleh para peserta Jambore Nasional. Adapun kendaraan yang diuji coba adalah Kymco Downtown 250i, Xciting 400i, dan Racing 150i.
Lalu, pada malam harinya, acara jambore diisi dengan pembagian hadiah kepada para pemenang permainan yang diselenggarakan dan door prize bagi para peserta. Kegiatan jambore nasional yang sudah berlangsung sejak 2006 di Yogyakarta itu berakhir pada keesokan paginya, ketika para peserta memanaskan sepeda motor dan melaju satu per satu meninggalkan halaman Wisma Tempo Sirnagalih.