Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempercepat transisi kendaraan listrik dalam waktu dekat. Perintah itu dikeluarkan untuk menekan polusi udara di Ibu Kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Amanat Jokowi tersebut dibenarkan langsung oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono setelah mengikuti rapat terbatas membahas polusi udara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Presiden memimpin rapat tentang polusi, salah satu yang ditugaskan kepada kami supaya bisa mempercepat transisi kendaraan (listrik), khususnya Transjakarta,” kata Heru seperti dikutip Tempo.co dari Antara hari ini, Selasa, 29 Agustus 2023.
“Tadi diminta ditambah (tahun) 2024, namun kami sedang hitung kemampuan dari APBD DKI. Tentunya tadi saya (juga) minta kepada pemda lainnya, misalnya Bogor, Bekasi, Depok untuk turut serta membeli kendaraan listrik,” tambah dia.
Lebih lanjut Heru menjelaskan bahwa pemda DKI Jakarta juga akan meminta pengelola gedung-gedung tinggi untuk menyemprotkan air dari atas secara serentak. Hal itu diklaim dapat mengurangi polusi udara.
“Tahapannya saya konsentrasi dulu ke gedung-gedung Pemda DKI, Balai Kota, Kantor Wali Kota dinas-dinas, sambil proses menyosialisasikan gedung-gedung milik swasta, pemerintah pusat dan BUMN. Itu tugas yang diberikan Pak Presiden kepada kami,” jelas dia.
Selain mempercepat kendaraan listrik dan menyirami jalanan dengan air, Jokowi juga meminta agar semua pihak di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi untuk menanam pohon. Menurut Heru, pihaknya telah menanam 25.567 pojon berukuran 2-3 meter sejak Juli 2023.
Heru Budi Hartono juga mengimbau anak-anak untuk menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah. Dengan penggunaan masker, maka mereka tercegah dari paparan polusi udara di Jakarta.
“Menyambung Menkes bahwa memang benar ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) ada kenaikan sedikit 24-31 persen, khususnya balita. Jadi kami imbau anak kecil kalau keluar rumah pakai masker,” tutup Heru.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto