Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Motor

Menteri ESDM: Konversi Motor Listrik Masih Terkendala Suplai Baterai

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa program konversi motor listrik masih terkendala suplai baterai.

23 November 2023 | 16.00 WIB

Mekanik menyelesaikan sepeda motor yang dikonversi dari mesin bensin ke motor listrik di bengkel konversi binaan BRT electric Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2023. Satu unit sepeda motor konversi yang sudah disubsidi membutuhkan anggaran Rp 9 juta per unit sudah termasuk surat kendaraan. Pemerintah memberikan subsidi Rp 7 juta per unit sepeda motor namun belum banyak menarik minat masyarakat. TEMPO/Prima mulia
Perbesar
Mekanik menyelesaikan sepeda motor yang dikonversi dari mesin bensin ke motor listrik di bengkel konversi binaan BRT electric Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2023. Satu unit sepeda motor konversi yang sudah disubsidi membutuhkan anggaran Rp 9 juta per unit sudah termasuk surat kendaraan. Pemerintah memberikan subsidi Rp 7 juta per unit sepeda motor namun belum banyak menarik minat masyarakat. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa program konversi motor listrik masih terkendala suplai baterai. Menurutnya, perlu dilakukan langkah untuk menyalurkan komponen baterai kendaraan listrik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kuncinya adalah ketersediaan baterai listrik yang memang terbatas sekali. Harus ada kepastian stok baterai karena kita belum bisa bikin sendiri," kata Arifin dalam Rapat Kerja Bersama Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM yang disiarkan dalam kanal YouTube Komisi VII DPR RI Channel, Selasa, 21 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain soal pasokan baterai, Arifin juga mengatakan bahwa konversi motor listrik juga terkendala oleh kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Arifin meminta agar Kementerian Perindustrian bisa memberikan relaksasi soal TKDN motor listrik konversi.

Dia juga akan mengutamakan penggunaan komponen lokal untuk digunakan pada motor listrik konversi. Selain itu, menurut Arifin perlu juga dibuatkan peta jalan atau road map untuk produksi komponen motor listrik dalam negeri.

"Prioritas pokoknya untuk apa yang tersedia di dalam negeri. Tapi memang baterainya yang enggak ada," ucapnya.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan ada 50.000 unit motor yang mengikuti program konversi. Sementara di tahun depan ditargetkan mencapai 150.000 unit motor listrik konversi. 

Program konversi motor listrik disebut dapat meningkatkan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton, serta pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter. Artinya, program ini bisa secara langsung menghemat devisa negara sebesar USD 10 juta (Rp 155 miliar).

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus