Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Simak Perbedaan Baterai LFP dan NCM pada Kendaraan Listrik

Baterai LFP (Lithium Ferro-Phosphate) dinilai lebih aman dan murah dibanding baterai NCM (Nickle, Cobalt, Manganese).

28 Januari 2024 | 13.17 WIB

Model display baterai Blade pada chassis sebuah mobil dipamerkan di kantor pusat BYD di Shenzhen, Cina, 20 Desember 2023. TEMPO/Wawan Priyanto
Perbesar
Model display baterai Blade pada chassis sebuah mobil dipamerkan di kantor pusat BYD di Shenzhen, Cina, 20 Desember 2023. TEMPO/Wawan Priyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini ramai diperbincangkan soal dua jenis baterai yang digunakan pada kendaraan listrik, yakni baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP) tanpa nikel dan baterai yang menggunakan bahan baku Nickel Cobalt Manganese (NCM). Lantas apa saja perbedaan kedua jenis baterai tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir laman Elcan Industries Inc., baterai LFP merupakan jenis baterai lithium-ion yang menggunakan besi fosfat sebagai bahan katoda. Baterai jenis ini dikenal dengan kepadatan energinya yang tinggi, masa pakai yang lama, serta kinerja yang baik pada suhu tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baterai LFP ini bisa digunakan pada kendaraan listrik yang lebih kecil dan ringan, sistem penyimpanan energi jaringan, serta perkakas listrik portabel. Baterai LFP ini umumnya dianggap lebih aman dibandingkan baterai lithium-ion biasa.

Baca juga: Baterai LFP Mobil Listrik BYD Ditembus Paku Tidak Meledak

Sementara itu, NCM merupakan baterai yang terdiri dari bahan Nikel, Kobalt, dan Mangan yang ketiganya tergabung di sistem lithium-ion. Baterai ini dirancang untuk aplikasi energi dan sel daya. Baterai jenis ini menggunakan bahan baku nikel sebanyak 33 persen.

Sebagai perbandingan, baterai LFP tidak menggunakan bahan baku nikel, melainkan terbuat dari besi fosfat. Baterai LFP ini juga tidak terlalu rentan terhadap panas berlebih dan kebakaran.

Video pengujian baterai LFP dan NCM di Kantor Pusat BYD di Cina:

Kendati demikian, baterai NCM memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dibanding LFP. Hanya saja, baterai NCM harganya lebih mahal daripada baterai LFP, karena bahan bakunya yang lebih mahal. Secara keseluruhan, harga kedua baterai itu sekitar selisihnya 20 persen untuk kapasitas yang sama.

Sementara itu, ketahanan suhu baterai nikel kobalt mangan relatif seimbang dan dapat bekerja secara normal di lingkungan standar, suhu rendah, dan suhu tinggi. Sedangkan baterai LFP mempunyai ketahanan suhu tinggi yang lebih baik, tetapi ketahanan suhu rendahnya buruk. Pada suhu 0 derajat Celcius, performa baterai LFP akan menurun 10-20 persen. 

Dari segi keamanan, baterai litium ferofosfat umumnya lebih unggul karena sifat kimia dan kerangka struktural selnya lebih stabil meskipun dilempar dari ketinggian tidak akan terbakar atau meledak, melainkan mengeluarkan asap. Sedangkan baterai nikel kobalt mangan memiliki risiko lebih tinggi untuk terbakar dan meledak, terutama pada suhu tinggi yang tidak normal.

Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao saat menjamu Tempo dan sejumlah wartawan dari Indonesia di Kantor Pusat BYD di Shenzhen, Cina, 20 Desember 2023, mengatakan bahwa BYD beralih menggunakan baterai LFP yang diberi nama Blade Battery karena biaya yang lebih murah, lebih aman, dan memiliki kinerja lebih baik dibanding baterai berbahan baku nikel. 

Saat ini, banyak pabrikan otomotif yang mulai beralih menggunakan baterai LFP, misalnya Tesla, BYD, Chery, hingga Wuling. Sementara, beberapa mobil Tesla juga masih ada yang menggunakan baterai NCM, kemudian ada Hyundai, Volkswagen, Volvo, hingga BMW.

Pilihan Editor: Kata Pengamat soal Luhut Sebut Baterai LFP Tak Bisa Didaur Ulang

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus