Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi masyarakat sipil pesimis debat capres dan cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) malam ini akan memberikan suatu jawaban bagi masyarakat. Pasalnya, menurut mereka, Pemilihan Umum (Pemllu) 2024 ini diwarnai dengan awal yang tak baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Centra Initiative, Al Araf, yang merupakan anggota koalisi tersebut, menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi soal batas usia capres dan cawapres. Putusan yang memungkinkan Gibran Rakabuming Raka ikut bertarung dalam Pemilu 2024 itu dinilai mencoreng pesta demokrasi lima tahunan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Proses di Mahkamah Konstitusi adalah titik awal bagaimana kekuasaan dimanipulasi dalam situasi pemilu ini," kata Al Araf saat menggelar konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Desember 2023.
Soal debat capres malam ini yang diantaranya akan membahas soal hak asasi manusia (HAM), Al Araf, meragukan akan membahas pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu. Dia pun menyinggung soal kasus penculikan aktivis pada era Reformasi yang melibatkan calon presiden Prabowo Subianto.
"Saya ragu bahwa tim debat dan panelis akan berani menanyakan itu," kata Al Araf.
Menurut dia, putusan MK soal batas usia capres dan cawapres juga seharusnya perlu dibahas dalam debat.
"Saya ingin mendengar ada pertanyaan dari panelis, bagaimana pelayanan publik keputusan MK dibajak dari keputusan nomor 90," ujar mantan Direktur Program The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) itu.
Pertanyaan panelis disebut akan bersifat umum
Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, yang juga menjadi anggota Koalisi Masyarakat Sipil mengatakan tidak berharap banyak pada debat capres dan cawapres yang akan berlangsung pertama nanti malam. Menurut dia, pertanyaan yang disiapkan panelis untuk dijawab para capres pun akan berkutat pada pertanyaan umum.
"Kalau pertanyaan panelis itu tidak perlu diharapkan. Nanti lihat pertanyaannya umum saja," kata dia.
Menurut dia, para panelis ini akan menjaga supaya tidak terlalu kritis dalam menyusun pertanyaan debat.
"Enggak terlalu percaya sih sama keberanian panelis yang sekarang," kata Ray. Saat ditanya mengapa panelis yang dipilih dinilai tidak dapat membuat pertanyaan kritis, dia menjawab, "Itu kan pilihan KPU."
Meskipun demikian, Ray masih menaruh harapan para kandidat capres akan bisa saling mengkritisi. Dia berharap sesi tanya jawab antar capres akan berjalan hangat.
"Dalam jual beli saggahan itu nanti akan kelihatan siapa yang menguasai forum," ujar dia.
Tema debat malam ini
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat capres dan cawapres perdana pada malam ini, Selasa, 12 Desember 2023. Mereka rencananya menggelar debat sebanyak lima kali sebelum hari pencoblosan pada 14 Februari 2023.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, debat pertama dilakukan oleh capres dan sesi kedua akan diikuti cawapres. Selanjutnya, debat ketiga diikuti capres dan jatah debat keempat bakal diberikan kepada cawapres. Terakhir, debat kelima akan ditutup oleh capres.
Hasyim menuturkan tema debat capres malam ini akan berhubungan dengan hukum, hak asasi manusia, demokrasi dan pemerintahan.
“Debat pertama meliputi, pemerintahan, hukum, hak asasi manusia atau HAM, penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, dan kerukunan warga,” katanya di kantor KPU, pada Rabu, 6 Desember 2023.
Debat capres malam ini akan diikuti oleh Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. dan Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Mahfud Md.