Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilpres

Elektabilitas Anies Baswedan Terus Merosot, NasDem Singgung Soal Rejeki Anak Soleh

NasDem tak khawatir dengan hasil survei yang menyebutkan elektabilitas Anies Baswedan terus menurun. Berkaca pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

18 Juli 2023 | 17.53 WIB

Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan pidato politik dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 16 Juli 2023. Partai NasDem menggelar Apel Siaga Perubahan yang merupakan agenda konsolidasi partai jelang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan pidato politik dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 16 Juli 2023. Partai NasDem menggelar Apel Siaga Perubahan yang merupakan agenda konsolidasi partai jelang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya, menyatakan pihaknya tak terlalu menghiraukan elektabilitas calon presiden Anies Baswedan yang disebut semakin tertinggal dari dua kandidat lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Willy pun menyinggung soal pengalaman Anies saat memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Willy menyatakan mereka tenang karena yakin elektabilitas Anies akan naik pada saatnya seperti di Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia menilai hal itu layaknya rejeki anak soleh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Enggak usah khawatir, santai aja. Kita kan punya pengalaman di DKI. Ya namanya anak soleh, rejekinya baik. Itu saja kita pegang itu, Anies Baswedan rejeki anak soleh saja," ujar Willy saat ditemui di NasDem Tower, Selasa, 18 Juli 2023.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno memang sempat dianggap sebagai kuda hitam. Pasalnya, dia menantang petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat. Satu pasangan lainnyta adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. 

Berbagai lembaga survei awalnya memprediksi Anies akan kalah. Akan tetapi prediksi itu berbalik arah. Anies berhasil lolos ke putaran kedua dengan menyisihkan Agus-Sylvi. 

Pada putaran kedua, situasi berbalik, Anies meraih kemenangan telak 57,96 persen atas Ahok-Djarot. Anies mampu meraih ceruk suara AHY-Sylvi pada putaran kedua sementra perolehan suara Ahok-Djarot stagnan. 

Koalisi Perubahan sedang susun juru kampanye dan bentuk group briefing

Berkaca pada pilkada DKI Jakarta, Willy menyatakan mereka tak terlalu mengkhawatirkan hasil survei. Menurut dia, NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus berupaya untuk menggenjot elektabilitas Anies. 

Salah satunya, menurut dia, adalah dengan membentuk juru kampanye. Dia menyatakan mereka masih menyusun hal ini. 

Willy juga menyatakan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dibentuk Nasdem, PKS dan Demokrat telah membentuk group briefing bersama. 

"Sudah, sudah. Kita punya group ya briefing untuk kawan-kawan siapa saja yang akan menyuarakan apa, isu apa, segala macem," ucapnya.

NasDem dekati Golkar untuk bergabung ke Koalisi Perubahan

Selain itu, menurut Willy, NasDem juga sedang berupaya untuk mengajak Partai Golkar agar bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dia pun menegaskan bahwa partainya tetap berhubungan baik dengan partai lain di luar Koalisi Perubahan.

"Golkar dan NasDem itu adik-kakak, jadi komunikasi cair, kapan pun mau ketemu ya ketemu. Apalagi golkar belum mengikatkan diri. Ya kita tunggu lah seperti apa." Kata Willy. 

Dalam berbagai survei, Anies Baswedan memang kerap disebut tertinggal jauh dari calon presiden lainnya. Lembaga Survei Indonesia (LSI) misalnya menyebut elektabilitas Anies cenderung terus menurun. Menurut survei yang mereka lakukan pada 1-8 Juli 2023, Anies hanya memiliki elektabilitas sebesar 21,4 persen sementara Prabowo Subianto memimpin dengan elektabilitas 35,8 persen dan Ganjar Pranowo 32,2 persen. 

ADINDA YOVITA (MAGANG)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus