Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari, optimistis masa kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 yang berlangsung sejak 28 November 2023- 10 Februari 2024 akan berjalan damai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"KPU optimistis. Karena semua pemimpin partai dan semua pasangan calon peserta Pemilu ini semua warga negara Indonesia. Pasti pengin Indonesia utuh, tetap bersaudara, bersahabat, baik pas Pemilu maupun pasca-Pemilu," kata Hasyim, di kantor KPU, Selasa malam, 28 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, dia menuturkan, dalam desain Pemilu serentak berlangsung pertarungan semua partai memperebutkan suara di 14 Februari 2024. Nanti penetapan hasil Pemilu pada 20 Maret 2024, akan diketahui perolehan suara dan kursi di calon anggota DPRD Provinsi maupun Kabupaten-Kota.
"Sehingga kalau sekarang persaingan kencang, tapi mereka juga pasti sama-sama hati-hati, enggak boleh kencang-kencang banget karena nanti sama-sama bergantung itu," ujarnya. "Kalau sudah terlanjur kencang, habis itu tidak dapat 20 persen kursi DPRD, sehingga cari teman atau berkoalisi kan susah."
Menurut Hasyim, dengan desain Pemilu secara serentak maupun pemilihan kepala daerah serentak itu diyakini menjadi salah satu cara proses pemilu didesain untuk mengantisipasi suasana Pemilu tanpa huru-hara. "Sehingga kami meyakini Pemilu dan pilkada serentak ini menjadi pintu untuk membangun pemilu yang damai," ujar dia.
Sebelumnya, KPU melaksanakan deklarasi kampanye Pemilu damai, Senin, 27 November 2023. Acara itu untuk memastikan suasana pemilu bisa dijalankan secara adem oleh tiga pasangan Pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Tiga pasangan yang akan berlaga itu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Pilihan Editor: KPU: Surat Suara dan Formulir Pemilu 2024 Beres 100 Persen