Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyongsong Pilpres 2024, partai-partai politik sudah mulai berkoalisi untuk memenuhi syarat Presidential Threshold atau PT agar bisa mengusung capres dan cawapres. April lalu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memprediksi akan ada tiga calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau melihat dinamika saat ini, kemungkinannya ada tiga,” kata Ujang, pada Selasa, 25 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejauh ini memang setidaknya telah ada tiga nama bakal capres yang muncul ke permukaan. Mereka yakni, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
1. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto merupakan nama pertama yang disebut menjadi capres. Partainya, Gerindra dalam rapat pimpinan nasional atau rapimnas pada Agustus 2022 lalu, sepakat mengusung Prabowo sebagai Capres 2024. Melansir Koran Tempo edisi Jumat, 12 Agustus 2022, Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan seluruh kader partainya solid mengusung Prabowo sebagai capres.
“Suara bulat untuk meminta atau menunggu jawaban Pak Prabowo atas permintaan seluruh kader agar maju dalam pilpres 2024,” kata Dasco, Kamis, 11 Agustus 2022.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan ada tiga pertimbangan menjadi alasan para kader kembali mengusung Prabowo. Pertama, berdasar survei berbagai lembaga, mantan Danjen Kopassus itu merupakan tokoh Gerindra yang terpopuler, paling diminati, dan paling disukai. Kedua, kata dia, kinerjanya sebagai menteri pertahanan dianggap memberi makna positif bagi pemerintahan Jokowi – Ma’ruf.
“Kemudian (ketiga) beliau tidak pernah bergeser dari komitmennya untuk menjaga keutuhan NKRI. Itulah alasan kader,’’ kata Muzani.
Berdasarkan hasil pemilu 2019, Gerindra tak memenuhi 25 persen suara sah nasional sebagai syarat PT. Partai berlambang kepala garuda ini hanya mengantongi 12,57 persen. Agar bisa mengusung Prabowo, Gerindra kemudian membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Kebangkitan Bangsa. PKB menyumbang persentase suara sah nasional 9,69 persen. Setelah digabung, persentasenya melampaui syarat PT yaitu 22,26 persen.
Terbaru, Ahmad Muzani menuturkan sikap partainya untuk mencalonkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres pada Pilpres 2024 sudah keputusan final. Sikap ini ditegaskan pasca Prabowo dan sejumlah ketua umum partai politik melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara pada 2 Mei 2023.
“Sikap Gerindra tetap pada keputusan partai yakni mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dari Partai Gerindra dan ini sudah final,” kata Muzani di Yogyakarta, Rabu, 3 Mei 2023.
2. Anies Baswedan
Anies Baswedan dideklarasikan sebagai bakal capres oleh partai NasDem pada Oktober 2022. Melansir Koran Tempo edisi Selasa, 4 Oktober 2022, Ketua Umum NasDem, Surya Paloh mengatakan partainya berkomitmen menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan partai dan pribadi. Dia yakin Anies juga dapat menjalankan komitmen itu.
“Yang ingin dicari NasDem yang terbaik dari yang baik-baik,” kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta. “Inilah kenapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Rasyid Baswedan.”
Maret lalu, agar bisa mengusung Anies. NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sosial membentuk Koalisi Perubahan untuk persatuan. Koordinator dari Tim Anies, Sudirman Said mengatakan ketiga partai sudah menandatangani piagam koalisi. Mereka sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
“Ditandatangani oleh Surya Paloh (NasDem), Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), dan dilengkapi Ahmad Syaikhu (PKS),” kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jumat, 24 Maret 2023.
Adapun perolehan suara sah nasional pada Pemilu 2019 ketiga partai tersebut yaitu Partai Nasdem 9,05 persen, Partai Demokrat 7,77 persen, dan PKS 8,21 persen. Setelah berkoalisi, perolehan suara nasional ketiga partai ini telah mencukupi batas minimum presidential threshold, yakni 25,03 persen.
3. Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo diumumkan sebagai capres 2024 oleh PDIP pada April lalu. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDIP MH Said Abdullah menerangkan, keputusan Megawati mengusung Ganjar tidak diambil secara tiba-tiba. Menurutnya, Ketua Umum PDIP itu melakukan laku spiritual sebelum akhirnya memutuskan nama Ganjar.
“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ujar Megawati dalam konferensi pers di Batutulis, Jumat, 21 April 2023.
Pada Pemilu 2019, tak ada partai yang melewati 20 persen suara nasional. PDI Perjuangan atau PDIP hanya nyaris dengan persentase 19.3 persen. Kendati begitu, partainya Megawati ini bisa mengusung capres tanpa kolaborasi.
Menurut UU Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai bisa mengusung capres dengan minimal 15 persen jumlah kursi DPR. Sementara persentase kursi DPR yang diperoleh PDIP yakni mencapai 22,26 persen. Bagaimana kans mereka di Pilpres 2024?
TIM TEMPO