Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pertemuan Ganjar Pranowo dengan Erick Thohir merupakan bagian dari konsolidasi. "Potensi duet antara Ganjar dan Erick sudah lama diwacanakan, bahkan sukarelawan keduanya sudah terbentuk," kata Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.
Erick Thohir bertemu dengan Ganjar di rumah perwakilan Jawa Tengah di Jakarta, Rabu kemarin. Erick tampak membawa kantong bingkisan di dalam plastik berwarna merah dan memberikannya ke Ganjar. Erick dan Ganjar terlihat begitu akrab dan keduanya saling lempar senyum.
Menurut Dedi bisa saja pertemuan tersebut instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan konsolidasi karena secara umum pasangan Ganjar dan Erick cukup mendapat respons masyarakat.
Dedi menilai duet Ganjar dan Erick sangat mungkin terjadi sebab PDIP sebagai pengusung bakal capres Ganjar Pranowo tidak perlu koalisi untuk mengajukan pasangan capres-cawapres. "Jika membaca peluang PDIP yang tidak memerlukan koalisi, maka memasangkan Ganjar dan Erick cukup mudah," kata dia.
Dia juga menilai pertemuan Ganjar dan Erick memiliki kaitan erat dan hasil simulasi terhadap keduanya yang jika disandingkan mendapat dukungan cukup tinggi. "Sangat mungkin itu implikasi tindak lanjut dari hasil survei, tidak saja survei IPO, beberapa lembaga lain juga menemukan elektabilitas Erick cukup tinggi saat disandingkan dengan Ganjar," kata dia.
Elektabilitas Erick Thohir mengalami kenaikan signifikan dalam survei calon wakil presiden yang digelar oleh Indikator Politik Indonesia. Pada survei yang dilakukan Maret 2023 itu, elektabilitas Erick naik hampir 4 persen dalam beberapa bulan. “Elektabilitas Erick Thohir naik tajam,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparan hasil survei secara daring, Ahad, 26 Maret 2023.
Burhanuddin mengatakan dalam simulasi survei 18 nama cawapres, Erick memperoleh 12,9 persen suara. Padahal dalam survei Desember 2022, elektabilitasnya baru menyentuh 8,8 persen suara. Sementara dalam simulasi survei 9 nama cawapres, kenaikan elektabilitas Erick lebih tinggi lagi. Burhanuddin mengatakan Erick memperoleh 14,5 persen suara dibandingkan survei yang dilakukan pada Desember 2022.
Burhanuddin mengatakan elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara itu kini masuk dalam peringkat 4 besar cawapres favorit. Di peringkat pertama ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 21,2 persen; Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dengan 16,4 persen; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 14,5 persen suara.
M. ROSSENO AJI | ANTARA
Pilihan Editor: Soal Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo, Perindo Sebut Akan Ikut Urun Suara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini