Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

pemilu

Pusat Penjualan Atribut Partai Masih Sepi Saat Kampanye Pilkada 2024 Sudah Bergulir, Ini Sebabnya

Para pedagang merasakan peminat atribut partai dan kampanye untuk Pilkada 2024 menurun sejak mereka pindah ke lokasi baru.

19 Oktober 2024 | 15.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah toko yang menjual atribut kampanye, seperti kaus, spanduk, poster, hingga topi di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya, Jakarta Pusat, masih sepi pembeli maupun pemesanan di tengah momentum kampanye pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.

Seorang pemilik toko, Ummi, 58 tahun, mengatakan produksi kaus dan topinya turun drastis jika dibandingkan dengan musim kampanye Pilkada 2017. 

“Omzet saya juga nggak untung banyak, kira-kira Rp100-an (juta). Ini sudah kecil dibandingkan pilkada sebelumnya,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024.

Ummi masih memproduksi sebanyak 15 ribu kaus dan 2.000 topi. Namun angka tersebut jauh lebih sedikit dari penjualan saat kampanye pilkada sebelumnya.

Dia menilai penurunan permintaan juga disebabkan oleh masa kampanye yang lebih singkat dan terbatas. “Lebih ramai (pilkada) yang sebelumnya, mungkin karena sekarang waktunya terbatas, jadinya (pembeli) berkurang,” kata pemilik toko Mustika ADV itu.

Tidak hanya Ummi, kondisi serupa juga dirasakan Linda (40). Perempuan yang sudah 15 tahun berkecimpung di bisnis atribut partai dan pemilu itu pun mengaku merasakan penurunan pesanan. Menurut Linda, salah satu penyebab turunnya peminat dirasakannya sejak para pedagang pindah ke lokasi baru.

“Kalau saat ini kan kita di gedung baru ya, (ada pembeli) langganan saja. Kalau orang datang langsung mungkin kurang,” katanya.

Linda menuturkan produksinya kini hanya bergantung dari pembeli yang jadi kenalannya sejak dulu. Beberapa calon bupati dari partai politik menjadi konsumen utamanya. Jumlah pesanannya pun bervariasi, mulai dari 10 ribu hingga 20 ribu potong atau bahkan hanya ratusan potong.

“Kebanyakan kaus, dari salah satu calon ada yang pesan 10 ribu, ada yang pesan 20 ribu, ada juga yang untuk meramaikan saja, pesan seratus atau dua ratus,” tuturnya.

Penyebab lain turunnya pembeli, menurut Linda, adalah kini pembeli lebih banyak berbelanja secara daring (online). "Orang-orang juga senangnya di online aja. Terus mungkin juga banyak yang belum tahu, karena kami di gedung baru. Mungkin kalau masih di lokasi lama bisa tetap ramai,” kata pemilik toko Aladin Collection itu.

Pusat Perbelanjaan Senen Jaya dikenal sebagai salah satu sentra penjualan atribut partai politik (parpol) dan kampanye di momentum pemilu dan pilkada. Area Blok I dan Blok II bisa menampung 1.693 unit kios di bangunan lima lantai. Kios atribut parpol pindah ke lokasi ini setelah insiden kebakaran pada 2017.

Kondisi pusat perbelanjaan itu tampak sepi. Meski banyak toko yang buka, koridor-koridor di lantai 1 dan 2 yang menjual atribut partai terlihat lengang. Pembeli kebanyakan datang ke kios yang menjual seragam.

Pilihan editor: Tanggapan Pengamat Ihwal Calon Menteri Prabowo Teken Pakta Integritas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus