Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengaku tidak tahu ada agenda pembubaran Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin pada 30 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu. Dalam kesempatan itu, hamya hadir sejumlah pejabat teras NasDem, salah satunya Sekretaris Jenderal Hermawi Taslim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya terus terang saja tidak tahu. Tapi kan Pak Sekjen lain-lain ada semuanya. Kawan-kawan semua hadir,” kata Surya Paloh usai menghadiri acara HUT ke-7 Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2024.
Mantan capres nomor urut 01, Anies Baswedan, sebelumnya menanggapi enteng absennya Surya Paloh dalam acara pembubaran tersebut. "Kan datang Pak Sekjen (Hermawi Taslim), Pak Jan Darmadi (Majelis Tinggi NasDem). (Surya Paloh) diwakilkan,” kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Pusat pada Selasa, 30 April 2024.
Anies tak membeberkan lebih lanjut perihal absennya Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin. Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim juga enggan ditanyai oleh awak media saat hendak pulang dari acara.
Dalam acara itu, hanya ketua umum NasDem yang tidak hadir. Ketua umum dari partai Koalisi Perubahan lain turut menghadiri acara ini, seperti Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan mantan cawapres nomor urut 01 sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Partai NasDem telah menyatakan bergabung dengan pemerintahan mendatang yang dipimpin presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 25 April lalu, Surya Paloh mengunjungi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan.
Surya Paloh mengungkapkan alasan partainya mendukung penuh pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. "Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan saya lakukan yang cukup lama. Akhirnya, satu hal, saya berbicara dari kejujuran hati dan rasionalitas yang saya miliki," ujar pria kelahiran Banda Aceh ini.
AMELIA RAHIMA SARI
Foto 
