Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Vladimir Putin telah melakukan pertemuan perdana sejak Rusia melakukan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari. Keduanya bertemu di Kremlin, Moskow, pada Kamis, 30 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya 13 poin penting dicapai dan disampaikan kedua pemimpin dalam pertemuan ini, berikut rinciannya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Indonesia Mitra Kunci Rusia
Vladimir Putin menekankan bahwa Indonesia adalah mitra kunci Rusia di Asia Pasifik. Hubungan Rusia dan Indonesia juga dinilai berjalan konstruktif dan saling menguntungkan.
Di depan Jokowi, Putin mengingatkan bahwa Rusia telah membantu Indonesia membangun negaranya di memperkuat posisi di dunia internasional di awal kemerdekaan.
Bantuan ini datang dari insinyur dan tenaga bangunan dari Rusia, yang membangun fasilitas transportasi, stadion, hingga rumah sakit. "Banyak di antaranya beroperasi hingga hari ini," kata dia.
2. Perdagangan Tumbuh Lebih 40 Persen
Putin juga menyinggung kerja sama dagang yang terus tumbuh antara Rusia dan Indonesia. Pada 2021, kata dia, perdagangan bilateral tumbuh lebih dari 40 persen dan naik lebih dari 65 persen dalam lima bulan pertama tahun ini.
Dalam konteks ini, Putin menyebut kedua belah pihak menyatakan minatnya untuk meningkatkan kerja Komisi Bersama Rusia - Indonesia untuk Perdagangan, Ekonomi, dan kerja sama teknis lainnya.
3. Zona Perdagangan Bebas RI - Eurasian Economic Union
Berikutnya, kedua pemimpin bersiap untuk membentuk zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU). "Kami berharap pembicaraan rancangan perjanjian akan diadakan sebelum akhir tahun dan akan membuahkan hasil," kata Putin.
EAEU adalah kelompok kerja sama ekonomi yang disepakati pada 1 Januari 2015 yang melibatkan Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgizstan, dan Rusia. "Kami memutuskan pada Mei untuk memulai proses penguatan kerja sama di organisasi regional ini," kata Putin.
4. Investasi di IKN
Putin juga menyampaikan ketertarikan Rusia untuk berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Putin menyebut Rusia memiliki benyak peluang untuk kerja sama bisnis dalam mengembagkan infrastruktur transportasi dan logisttik. Ia pun mengambil contoh Russian Railways, perusahaan BUMN Rusia bidang perkeretaapian.
"Russian Railways bisa mengambil bagian dalam rencana besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan," kata Putin.
Moskow yang menjadi ibu kota Rusia, kata Putin, juga telah berkembang dengan cepat dan meningkatkan kualitasnya sebagai sebuah kota. Moskow pun dinilai dapat berpartisipasi dalam proyek IKN yang dinilai Putin ambisius ini.
Sebenarnya, Russian Railways bukanlah nama baru. Perusahaan ini sudah pernah ingin memodali proyek pembangunan jalur atau rel Kereta Api Borneo sepanjang 203 kilometer yang melintasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pembangunan jalur kereta api tersebut rencananya bakal dikelola oleh PT Kereta Api Borneo yang merupakan perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan Russian Railways.
Akan tetapi, proyek senilai Rp 53,3 triliun batal dilaksanakan karena Rusian Railways mengundurkan diri. "Surat pengunduran diri disampaikan langsung kepada pemerintah pusat pada 2020," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin di Penajam, Jumat, 4 Maret 2022.
Selanjutnya: Industri Nuklir...
5. Industri Nuklir
Berikutnya, Putin juga menyinggung ada banyak perusahaan energi Rusia yang beroperasi di Indonesia. Ia menyebut ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional di Indonesia. "Dengan pengalaman yang unik, kemampuan, dan teknologi yang unggul, Rosatom State Corporation bersedia mengambil bagian dalam proyek bersama," kata Putin kepada Jokowi.
Di dalamnya termasuk proyek-proyek yang berkaitan degan penggunaan teknologi nuklir untuk kebutuhan di luar energi. Contohnya seperti kedokteran hingga pertanian.
6. Penerbangan Langsung Moskow - Bali
Selanjutnya, Jokowi dan Putin membahas itu tentang kemanusiaan, budaya, pariwisata, dan pertukaran pelajar. Putin menyebut pelonggaran pembatasan Covid-19 untuk pelaku perjalanan dan aturan bebas visa dinilai akan berkontribusi untuk meningkatkan kerja sama di bidang tersebut.
"Kami mendiskusikan kemungkinan untuk melanjutkan penerbangan langsung antara Moskow dan Bali," kata Putin.
7. Rusia Jamin Pupuk Indonesia
Putin kemudian memberikan jaminan kepada Jokowi untuk memenuhi kebutuhan pupuk asal Rusia untuk Indonesia. Mulai dari pupuk nitrogen, fosfor, kalium, dan bahan baku lainnya.
"Kami siap untuk memenuhi permintaan produsen pertanian di Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya," kata dia.
Pupuk Rusia adalah salah satu pokok dari kunjungan Jokowi ke Eropa. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, 27 Juni, Jokowi meminta negara G7 untuk melakukan reintegrasi pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global.
Jokowi terang-terangan meminta G7 untuk tidak mengenai sanksi terhadap dua komoditas tersebut. Lalu, Jokowi juga meminta kebijakan tersebut disampaikan secara proaktif kepada publik dunia agar tidak terjadi keraguan berkepanjangan, denga bank, asuransi, hingga perkapalan.
Jokowi menyampaikan permintaan ini karena krisis pangan kini sedang mengancam. "323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut," kata Jokowi di depan pemimpin G7.
Selanjutnya: Salahkan Barat...
8. Putin Salahkan Barat
Setali tiga uang dengan Jokowi, eks intel KGB Rusia ini menyebut ada masalah pada pasar pangan dunia saat ini karena tidak seimbang. Situasi ini dia nilai akibat dari kebijakan makro ekonomi yang tidak bertanggung jawab di beberapa negara.
"Akibat akumulasi utang tanpa jaminan dan penerbitan yang tak terkendali," kata dia. Situasi ini kemudian diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19.
Tapi bukannya mengakui kebijakan ekonomi mereka salah, Putin menuding negara-negara barat semakin mengacaukan produksi pertanian global. Sebab, negara barat telah memberlakukan pembatasan atas pasokan pupuk Rusia dan Belarusia.
Lalu, menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar global hingga mempersulit asuransi kapal pengangkut biji-bijian tersebut. Semua aksi negara barat tersebut diduga imbas dari aksi militer yang digelar Rusia di Ukraina sejak 24 Februari.
Putin lantas menegaskan kalau Rusia saat ini masih jadi produsen dan ekspor pangan utama di dunia. Rusia, kata dia, memasok produk pertanian ke 161 negara. Tahun lalu, Rusia mengekspor lebih dari 43 juta ton biji-bijian, termasuk di dalamnya 33 juta ton gandum.
9. Putin Ingin Pulihkan Rantai Pasok
Tahun ini, Rusia berharap panen bisa berjalan baik sehingga ekspor bisa naik ke angka 50 juta ton. Tak hanya itu, Putin menjelaskan bahwa Rusia saat ini menguasai 11 persen dari pangsa pasar pupuk mineral di dunia.
Dalam beberapa varietas, pangsanya melebihi 20 persen. Tahun lalu, Rusia pun telah mengekspor 37 juta ton produk ini. Maka dengan kondisi yang ada, Putin menyampaikan kepada Jokowi bahwa Rusia tetap beritikad baik untuk memenuhi semua kewajiban yang telah ada kontraknya soal pasokan pangan, pupuk, dan yang lainnya. "Dalam konteks ini, kami menganggap penting untuk memulihkan rantai pasokan yang terganggu oleh sanksi," kata Putin.
10. Ekspor Gandum Ukraina
Tak hanya untuk pupuk Rusia, Putin juga menjamin kelancaran ekspor pangan seperti gandum asal Ukraina yang dikirim melalui jalur laut. Pengiriman dikabarkan terhambat blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam di wilayah Odesa, Ukraina.
"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia. Ini sebuah berita yang baik” ujar Jokowi yang menerima informasi dari Putin.
11. Perspektif Rusia atas Perang Ukraina
Terakhir, dan yang paling utama adalah, Putin memberi penjelasan secara rinci kepada Jokowi soal perang yang terjadi di Ukraina. Sebelum bertemu, Putin menyebut dirinya sudah melakukan pembicaraan telepon dengan Jokowi.
Putin menyebut Jokowi menyampaikan perhatian yang dalam terhadap isu penyelesaian masalah di Ukraina, khususnya Dondass. "Saya akan memberi tahu secara rinci tentang semua yang terjadi di sana, dan perspektif kami mengenai masalah ini," kata Putin.
12. Jokowi Bawa Pesan Zelensky
Sementara itu, Jokowi menyampaikan kepada Putin bahwa isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, Jokowi melakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow.
Jokowi menyadari situasi saat ini masih sangat sulit. Namun, kepala negara menegaskan bahwa penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus dibuka.
“Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin, dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” ucap Jokowi.
13. Indonesia Hanya Ingin Perang Selesai
Di akhir pernyataannya, Jokowi kembali menegaskan kepada Putin bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai. Serta rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki.
“Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai,” kata Jokowi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.