Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

2.174 Pesantren di Jabar Ikut Program OPOP 2023

Sebanyak 2.174 pesantren di Jawa Barat akan mengikuti pelatihan magang program One Pesantren One Product (OPOP) 2023.

9 Juni 2023 | 15.00 WIB

2.174 Pesantren di Jabar Ikut Program OPOP 2023
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Sebanyak 2.174 pesantren di Jawa Barat akan mengikuti pelatihan magang program One Pesantren One Product (OPOP) 2023. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum membuka program magang tersebut secara virtual.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Uu mengatakan, pelatihan ini sebagai upaya Pemprov Jabar dalam mengembangkan ekonomi di lingkungan pesantren. "OPOP adalah bukti keseriusan Pemda Provinsi Jabar mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren. Karena perekonomian sangat penting untuk segalanya, termasuk mengelola pendidikan, mengelola lembaga, dalam mengembangkan agama," kata Uu, Jumat, 9 Juni 2023. 

 

Menurut Uu, pelatihan dan magang tersebut bertujuan untuk mengasah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan pesantren dalam meningkatkan daya saing sekaligus produktivitas usahanya. "Saya harapkan dalam kegiatan pelatihan ini dapat membekali para peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha pesantren terutama bidang manajemen," ujarnya.

 

Dia mengatakan, ada 13 pondok pesantren yang menjadi role model dalam pelatihan dan magang program OPOP 2023, diantaranya Ponpes Darul Falah di Bogo, Ponpes Husnul Khotimah di Kabupaten Kuningan, Ponpes Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, dan Ponpes Daarut Tauhiid di Kota Bandung.

 

"Saya ucapkan terima kasih kepada 13 ponpes yang sudah siap menjadi tempat pelatihan dan magang serta sebagai role model ponpes yang sukses membangun ekonomi mandiri melalui program OPOP," kata Uu. 

 

Pelatihan dan magang program OPOP 2023 sendiri terdiri dari dua kategori usaha, yakni start-up yang berjumlah 1.079 pesantren, dan scale-up berjumlah 1.095 pesantren. "Saya juga berharap para pelaku OPOP ini harus mampu membuka jejaring, membangun network yang jelas, memiliki jaringan yang kuat, apalagi network ini dibangun dari pesantren ke pesantren," ujar Uu. (*)

 

 

 

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus