Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

33 Demonstran Turunkan Jokowi di Semarang Dirawat di Rumah Sakit

Para korban aksi turunkan Jokowi itu mengalami sesak nafas hingga luka bocor di kepala.

27 Agustus 2024 | 00.58 WIB

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Perbesar
Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 33 pengunjuk rasa Jateng Bergerak Adili dan Turunkan Jokowi di depan komplek Balai Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Semarang dirawat di rumah sakit pada Senin, 26 Agustus 2024. Demonstrasi itu dibubarkan polisi dengan menembakkan gas air mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ada 33 korban. Ada di Rumah Sakit Roemani, RSUP dr Kariadi, dan Hermina," sebut perwakilan tim kuasa hukum Gerakan Rakyat Menggugat Jateng, Tuti Wijaya. Menurut dia, para korban mengalami sesak nafas hingga luka bocor di kepala. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi mulai membubarkan massa sekitar pukul 18.00. Personel kepolisian yang berada di halaman Balai Kota Semarang merangsek ke arah demonstran di Jalan Pemuda. Polisi kemudian menggunakan mobil water cannon untuk menghalau massa.

Massa kemudian mundur ke arah utara disusul polisi yang terus maju. Polisi kemudian melontarkan gas air mata ke arah massa aksi. "Saya mendengar ledakan. Posisi di depan SMAN 5," ujar salah seorang demonstran, Dewi.

Dia dan kawan-kawannya lantas berfikir mencari tempat yang aman. Sementara polisi terus menembakkan gas air mata ke arah demonstran. "Akhirnya kami cuma punya pilihan dua. Kalau tidak di instansi pendidikan, di mall," tuturnya.

Bersama ratusan pengunjuk rasa lainnya, dia lantas berlari ke arah Polux Paragon Mall. Guna menghindari udara yang telah tercemar gas air mata sebagian massa aksi menyelamatkan diri ke basement pusat perbelanjaan tersebut. "Kenapa ke basement karena di atas udaranya tercemar," kata dia.

Sementara puluhan massa dirawat di depan lobi Polux Paragon Mall. Mereka mendapatkan perawatan pertama sebelum dibawa di rumah sakit. Sejumlah mobil ambulance datang dan pergi dari lokasi sekitar unjuk rasa mengevakuasi korban.

Polisi menyebut telah melakukan pendekatan persuasif kepada pengunjuk rasa untuk membubarkan diri. "Namun upaya persuasif yang kami sampaikan kepada demonstran tidak dihiraukan. Pimpinan mengambil suatu tindakan membubarkan massa dengan water cannon," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus