Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

4 Fakta Uji Makan Siang Gratis Prabowo Gibran

Program makan siang graris ini dirancang untuk memenuhi standar gizi 4 sehat 5 sempurna, dengan kebutuhan pangan yang signifikan.

6 September 2024 | 07.08 WIB

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memantau uji coba makan siang gratis di SDN Negeri Rawa Badak 03, Jakarta Utara, Jumat, 23 Agustus 2024. Heru mengatakan perihal masalah penyaluran, di Jakarta tidak ada kendala karena semuanya terjangkau, tujuan uji coba ini salah satunya untuk melihat makanan yang paling diminati oleh anak-anak untuk program makan siang gratis. TEMPO/Ilham Balindra
Perbesar
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memantau uji coba makan siang gratis di SDN Negeri Rawa Badak 03, Jakarta Utara, Jumat, 23 Agustus 2024. Heru mengatakan perihal masalah penyaluran, di Jakarta tidak ada kendala karena semuanya terjangkau, tujuan uji coba ini salah satunya untuk melihat makanan yang paling diminati oleh anak-anak untuk program makan siang gratis. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pelaksanaan program makan bergizi gratis oleh Prabowo Subianto semakin mendekati kenyataan dengan pembentukan Badan Gizi Nasional. Program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah melalui berbagai tahapan dan akan diterapkan saat mereka menjabat pada Oktober mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahapan ini mencakup perubahan nama program makan gratis, penentuan target sasaran, serta pemilihan pemimpin Badan Gizi Nasional. Budiman menjelaskan bahwa perubahan nama program juga disertai dengan perubahan konsep pengelolaan, termasuk prioritas penggunaan sumber pangan dalam negeri dibandingkan impor.

1. Target dan anggaran

Pada Februari 2024, Budiman menyebutkan bahwa program ini menargetkan 82,9 juta anak sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp450 triliun per tahun. Program ini dirancang untuk memenuhi standar gizi 4 sehat 5 sempurna, dengan kebutuhan pangan yang signifikan.

Pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, diperkirakan anggaran yang dibutuhkan akan mencapai Rp100 triliun hingga Rp120 triliun. Thomas Djiwandono, keponakan Prabowo, mengungkapkan bahwa anggaran tahun pertama telah disepakati sebesar Rp71 triliun. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa program ini menargetkan 15,42 juta siswa di 514 kabupaten/kota.

2. Gibran terus melakukan uji coba

Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden terpilih, aktif melakukan uji coba program ini di berbagai sekolah, meski sempat menerima kritik terkait kandungan gula pada susu yang diberikan.

3. Tantangan terkait susu gratis

Program ini juga membutuhkan pasokan susu yang besar, namun kapasitas produksi susu dalam negeri dinilai masih kurang. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan produksi dalam negeri serta kemungkinan impor sapi perah.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga berkomitmen mendukung program ini dengan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas sapi perah.

4. Badan Gizi Nasional dan kandidat pemimpinnya

Badan Gizi Nasional, yang dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024, akan bertanggung jawab langsung kepada presiden dan mengelola pemenuhan gizi nasional. Salah satu kandidat kuat untuk memimpin badan ini adalah Rachmat Pambudy, yang memiliki hubungan dekat dengan Prabowo. Namun, belum ada pengumuman resmi mengenai siapa yang akan memimpin Badan Gizi Nasional.

ANGELINA I DESTY LUTFIANI

Pilihan editor: 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus