Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

5 Hal yang Dapat Memicu Frustrasi pada Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas berpotensi merasa bingung, kecewa, cemas, atau marah jika mendapati lima kondisi berikut.

18 Juli 2020 | 10.02 WIB

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
Perbesar
Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas berpotensi mengalami frustasi saat menghadapi lima persoalan ini. Difabel akan merasa bingung, kecewa, cemas atau marah.

Penyandang disabilitas kerap mendapati keadaan yang belum mendukung kebutuhan khususnya. Beberapa perlakuan juga dapat membuat penyandang disabilitas frustrasi. Berikut lima hal umum yang dapat membuat penyandang disabilitas merasa frustrasi:

  1. Minim aksesibilitas
    Fasilitas umum, seperti gedung sekolah, kantor, halte, stasiun, terminal, seharusnya menjadi tempat yang ramah bagi penyandang disabilitas. Namun kurangnya akses untuk memudahkan aktivitas membuat mereka kesulitan bahkan sampai mengalami frustrasi.

  2. Menjadi bahan candaan
    Perundungan merupakan hal serius, meskipun sifatnya bercanda. Perundungan tidak hanya membuat frustasi, tapi juga menyakiti hati penyandang disabilitas. Beberapa orang tanpa sadar menyampaikan ucapan yang salah dan menyakiti penyandang disabilitas. Ingat, semua orang berhak diperlakukan dengan baik.

  3. Stereotipe masyarakat
    Masih ada orang yang menganggap penyandang disabilitas tidak bisa melakukan apa-apa. Ada juga yang selalu mengasihani difabel. Pandangan tersebut bisa membuat penyandang disabilitas merasa diasingkan dan sulit mengembangkan diri.

  4. Gampang terkesan
    Hal-hal kecil seperti mengemudikan kendaraan sering dianggap sebagai suatu hal yang membanggakan. Penilaian itu secara tidak langsung merendahkan standar kerja penyandang disabilitas. Biarkan mereka menjalani kehidupan seperti non-difabel.

  5. Kemampuannya diabaikan
    Memiliki keterbatasan bukan berarti tidak bisa melakukan apa-apa. Penyandang disabilitas tetap punya minat dan bakat yang bisa jadi tidak dimiliki orang lain. Namun demikian, masih ada saja orang yang menilai penyandang disabilitas dari segi kekurangannya sehingga mengabaikan atau menghilangkan kemampuannya.

MUHAMMAD AMINULLAH | THE TEMPEST | INSIDER

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus