Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 58 tahun lalu, tepatnya pada 29 Juni 1966 Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih akrab disapa Ahok dilahirkan. Pria kelahiran Belitung ini menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2006 sebelum melangkah ke panggung politik nasional yang lebih besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai anak bungsu dari lima bersaudara, ia merupakan bagian dari keturunan Tionghoa-Indonesia, khususnya suku Hakka (Kejia). Menghabiskan masa kecilnya di Belitung Timur hingga menyelesaikan sekolah menengah pertama, Basuki melanjutkan pendidikannya di Jakarta.Perjalanan hidup dan karier politik Ahok penuh dengan tantangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan politik Ahok
Dilansir dari ahok.org, sebelum berkiprah di dunia politik, Ahok memulai kariernya di bidang bisnis dengan mendirikan CV Panda pada tahun 1989, sebuah perusahaan kontraktor pertambangan yang bekerja sama dengan PT Timah. Setelah meraih gelar magister, ia bekerja sebagai staf direksi yang bertanggung jawab atas analisa biaya dan keuangan proyek di PT Simaxindo Primadaya, sebuah perusahaan di sektor kelistrikan.
Sebagai keturunan Tionghoa, Ahok memilih untuk terjun ke politik karena frustrasi terhadap birokrasi yang menghambat usahanya. Dengan keyakinan bahwa orang miskin tidak boleh melawan orang kaya dan orang kaya tidak boleh melawan pejabat (Kong Hu Cu), serta keinginan untuk membantu rakyat kecil di kampungnya dan ketidakpuasan terhadap kesewenang-wenangan pejabat yang dialaminya sendiri, Ahok memutuskan untuk masuk ke dunia politik pada tahun 2003.
Awalnya, ia bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Pada pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dengan keuangan yang sangat terbatas dan model kampanye yang berbeda, yaitu menolak memberikan uang kepada rakyat, ia berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur untuk periode 2004-2009.
Meskipun politik di daerah asalnya dikuasai oleh Partai Bulan Bintang, Ahok berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan diberi tanggung jawab sebagai Bupati Belitung Timur. Setelah itu, ia mendaftar sebagai calon legislatif dari Partai Golkar dan berhasil menjadi anggota Komisi II DPR. Nama Ahok semakin dikenal luas setelah ia menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi untuk periode 2012-2017.
Pada 14 November 2014, Ahok resmi diumumkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Jokowi yang menjadi presiden setelah disetujui dalam rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta. Ia dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Jokowi pada 19 November 2014 di Istana Negara.
Pada Pilkada DKI 2017, sebagai petahana, Ahok mencalonkan diri kembali sebagai gubernur DKI. Namun, ia kalah dari pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Pada 9 Mei 2017, Basuki divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena kasus penistaan agama. Pada 24 Januari 2019, Ahok bebas dari penjara.
Setelah itu, staf pribadi BTP Ima Mahdiah mengungkapkan bahwa Ahok menikahi Bripda Puput dan kini telah dikaruniai dua anak. Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini secara resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina (Persero) oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 2019.Dan, pada Februari 20024, Ahik mengundurkan diri sebagai Komut Pertamina.
Dalam kontestasi Pilpres 2024 lalu, ia mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon presiden dan wakil presiden dan menjadi juru kampanye dari PDIP, partai politik tempatnya berlabuh.
Di sisi lain, jabatan komisaris utama tidak menghalangi Basuki Tjahaja Purnama untuk mengembangkan minatnya dalam berbisnis. Dalam sebuah wawancara dengan Luna Maya di akun YouTube-nya, ia menyebutkan bahwa ia terlibat dalam bisnis ayam. Ahok bekerja sama dengan peternakan ayam milik mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan bahkan pergi ke Australia untuk mendalami usaha beternak ayam ini.
SUKMA KANTHI NURANI | DEWI NURITA | BALQIS PRIMASARI