Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang tahun politik 2024, berbagai pihak meramaikan dan menghangatkan suhu politik Indonesia, termasuk Presiden Jokowi. Melalui pernyataan dan ungkapannya di depan publik, Jokowi turut memberi warna situasi politik Indonesia menuju Pilpres 2024.
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mendukung Prabowo Subianto nyapres melanggar kode etik. Pasalnya, pernyataan Jokowi terang-terangan menunjukkan endorsement terhadap calon presiden berikutnya. Sebagai penyelenggara negara, kata Bivitri, ada batas-batas etik yang tinggi.
“Memang ada sebagian yang pasti akan bilang itu hanya basa-basi. Tapi justru di situ letak etik bagi penyelenggara negara. Dalam keseharian, dalam berkomentar, ada batas-batas etik yang tinggi karena bisa berpengaruh pada situasi politik, bahkan kebijakan,” kata Bivitri saat dihubungi, Selasa, 8 November 2022.
Baca: Jokowi Minta Parpol Tak Sembrono Pilih Capres, Pengamat: Sindir Nasdem dan Gerindra
Bola Liar Pernyataan Jokowi Soal Capres 2024
Berikut terdapat sembilan ungkapan Jokowi mengenai Pilpres 2024.
1. Menanggapi Isu Menjadi Cawapres 2024
Jokowi merespons bahwa dirinya akan menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2024. Saat berada di Istana Kepresidenan Jakarta, Jokowi menegaskan bahwa wacana tersebut bukan berasal dari dirinya.
2. Capres-Cawapres 2024 Dilarang Politisasi Agama
Melansir laman antaranews, Presiden Jokowi mengingatkan para bakal capres dan cawapres 2024 untuk tidak melakukan politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) menjelang Pilpres 2024. Sebab, hal tersebut sangat berbahaya bagi negara yang memiliki keberagaman seperti Indonesia.
“Lakukan politik-politik gagasan dan ide. Namun, jangan masuk dalam politik SARA, politisasi agama, dan politik identitas,” ucap Jokowi dalam Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI, Surakarta, Jawa Tengah.
3. Parpol Tidak Asal-Asalan Memilih Capres
Jokowi menghimbau parpol untuk tidak asal-asalan memilih dan mendeklarasikan capres 2024. Jokowi pun mengibaratkan bahwa pilpres merupakan pemilihan pilot dan kopilot. Akibatnya, parpol harus memilih capres dan cawapres yang benar untuk menerbangkan pesawat tersebut dengan selamat.
4. Capres 2024 Harus Sudah Memiliki Jam Terbang Tinggi
Jokowi menegaskan bahwa masyarakat harus memilih capres dengan kriteria utama, yaitu jam terbang tinggi. Sebab, capres 2024 akan memiliki setumpuk tugas dan tantangan krisis ekonomi global yang cukup berat. Imbauan Jokowi ini disampaikan ketika ia berpidato dalam acara HUT ke-58 Partai Golkar di Jiexpo Kemayoran.
5. Giliran Ganjar Pranowo Sebagai Pemimpin 2024
Baru-baru ini, dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu, Jokowi menyampaikan ciri-ciri pemimpin Indonesia pada 2024 terlihat dari penampilannya. Menurutnya, pemimpin yang memikirkan rakyat terlihat dari rambutnya, secara khusus rambut putih. Pernyataan ini pun dinilai sebagai bentuk dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
6. Pilpres 2024 Jatahnya Prabowo Subianto
Selain Ganjar, Jokowi pun memberikan sinyal kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Pada awal November 2022, dalam pidato Perayaan HUT ke-8 Partai Perindo, Jokowi menyatakan bahwa Pilpres 2024 merupakan jatah bagi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
7. Para Relawan Tidak Tergesa-Gesa Menentukan Capres
Saat menyampaikan sambutan dalam Musyawarah Rakyat, Jokowi meminta agar para relawan tidak tergesa-gesa untuk menentukan capres yang akan didukung ketika Pilpres 2024 kelak. “Seluruh rakyat Indonesia, termasuk relawan harus hati-hati, tepat, dan jangan buru-buru” ucap Jokowi.
8. Jokowi Minta Partai Politik Segera Umumkan Capres
Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya meminta partai politik segera mengumumkan calon presiden atau capres yang bakal diusung dalam Pemilu 2024. Pesan ini kembali disampaikan Jokowi saat menghadiri Perayaan HUT ke-8 Partai Perindo di JCH, Jakarta Pusat, Senin, 7 November 2022. "Ya gimana, wong pemilunya tinggal Februari 2024 awal, loh. Tinggal setahun praktis, ya kan?" ujar Jokowi.
9. Soal Rambut Putih Memikirkan Rakyat
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memberikan sinyal dukungan kepada calon presiden 2024 mendatang. Pernyataan dukungan itu ia lontarkan di sela-sela perhelatan Nusantara Bersatu yang dihadiri oleh relawan Presiden Jokowi di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu, 26 November 2022.
Berbeda dengan arah dukungan sebelumnya yang ditujukan secara terang-terangan kepada Prabowo, kali ini Jokowi digadang-gadang memberikan sinyal dukungan ke capres dengan rambut berwarna putih kemungkinan mengarah pada Ganjar Pranowo.
"Saya ulang. Jadi, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya kalau putih semua 'wah mikir rakyat ini'," ujar Jokowi.
RACHEL FARAHDIBA R I SDA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini