Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci di Arab Saudi atau The General Presidency for the Affairs of the Two Holy Mosques telah menyediakan area khusus di Masjidil Haram Mekah bagi jemaah dengan disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terdapat tiga tempat salat buat penyandang disabilitas, yang terbagi berdasarkan jenis ragam disabilitas. Tiga tempat tersebut masing-masing untuk tunarungu, tunanetra, dan penyandang disabilitas fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyandang disabilitas fisik memiliki akses ke tempat salat khusus setiap hari. Akses khotbah juru bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas rungu pendengaran tersedia setiap Jumat pagi.
Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau Abdurrahman as-Sudais mengatakan, ketersediaan akses bagi jemaah difabel di Mekah dan Madinah bertujuan memberikan kemandirian dan mereka dapat beribadah dengan khusyuk dan nyaman. "Kami peduli dengan orang berkebutuhan khusus dan berusaha memfasilitasi kebutuhan mereka dalam beribadah," kata Abdurrahman as-Sudais seperti dikutip dari Saudi Gazette, Senin 11 April 2022.
Tempat salat khusus penyandang disabilitas ini terletak di pintu King Fahd dan dapat diakses melalui gerbang nomor 68. Sementara area khusus untuk jamaah Tuli untuk mengetahui khotbah dengan bahasa isyarat dapat diakses melalui pintu King Fahd atau gerbang nomor 93.
Direktur Pelayanan Sosial Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci di Arab Saudi, Misfer Asiri mengatakan, jemaah juga dapat membedakan area khusus untuk difabel dengan non-difabel dari warna karpet yang terbentang di lantai. "Kami memasang pembatas dan menggunakan karpet berwarna terang di area khusus difabel," katanya.
Pengurus Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah ini juga menyediakan layanan air zamzam dan makanan khusus untuk jemaah penyandang disabilitas. Ada pula pemutaran video kajian keislaman yang disampaikan oleh para syekh di dalam Masjidil Haram. Semua video dilengkapi terjemahan dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa isyarat.
"Kami menyediakan penerjemah bahasa isyarat untuk mengalihbahasakan khotbah Jumat kepada jemaah Tuli," kata Asiri. "Para juru bahasa isyarat juga menerjemahkan pertanyaan dari jemaah tuli untuk syekh dan jawaban yang diberikan."
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.