Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ada Tulisan Bunuh Sultan di Demo Tolak Bandara NYIA Kulon Progo

Unjuk rasa penolakan pembangunan Bandara NYIA Kulon Progo berakhir rusuh. Sempat terlihat tulisan Bunuh Sultan di sekitar tempat unjuk rasa.

2 Mei 2018 | 07.19 WIB

Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Unjuk rasa menentang pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport atau Bandara NYIA Kulon Progo yang digelar di depan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa 1 Mei 2018 berakhir rusuh. Massa sempat membakar pos polisi yang ada di persimpangan jalan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Selain merusak dan membakar pos polisi, massa juga menuliskan coretan di tembok dan baliho yang ada di pertigaan itu. Salah satunya tulisan ‘Bunuh Sultan, Bunuh Sultan’ dan juga spanduk bertuliskan ‘Tolak Tanah SG (Sultan Ground) dan PAG (Pakualaman Ground)’.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Massa yang menolak pembangunan Bandara NYIA karena dianggap menggusur petani, juga membawa bendera bertulis Tolak NYIA. Mereka juga menempel spanduk bertuliskan sindiran program pemerintahan Joko Widodo, "Nawa (Duka) Cita".

Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Dofiri menunjukkan aksi massa itu jelas ngawur. Pertama karena merusak fasilitas negara, kedua membahayakan atau anarkis dan ketiga sasaran atau aspirasinya tidak jelas.

“(Terkait tulisan Bunuh Sultan) ini kan ngawur sekali, aspirasinya apa ngga jelas,” ujarnya. Polisi mengatakan hanya diketahui aspirasi melalui spanduk dan poster jika kelompok ini menolak bandara baru.

Dofiri berjanji akan memburu dan menindak para pelaku demo anarkistis yang tak melalui pemberitahuan itu. “Kami kantongi video wajah-wajahnya, kami akan cari dan proses hukum,” ujarnya.

Tempo belum mendapat konfirmasi dari kelompok penolak Bandara NYIA tersebut terkait coretan bernada ancaman pada Sultan.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus