Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Agung Laksono dan Nurdin Halid Buka Suara soal Plt Ketum Golkar

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketum DPP Partai Golkar per Sabtu, 10 Agustus 2024.

12 Agustus 2024 | 10.09 WIB

Dari kiri ke kanan, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartaro, dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono. Mereka menghadiri Syukuran HUT ke-59 Partai Golkar di Gedung DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Perbesar
Dari kiri ke kanan, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartaro, dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono. Mereka menghadiri Syukuran HUT ke-59 Partai Golkar di Gedung DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. TEMPO/Han Revanda Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar per Sabtu, 10 Agustus 2024. Hal ini disampaikan Airlangga lewat video resmi yang disiarkan Partai Golkar pada Ahad, 11 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para petinggi Partai Golkar, seperti Agung Laksono dan Nurdin Halid, buka suara terkait calon pelaksana tugas (Plt) ketum Golkar sebagai pengganti Airlangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono menyebut beberapa nama yang pantas maju mencalonkan diri sebagai ketum partai menggantikan Airlangga.

"Ya di situ ada Agus Gumiwang, ada Bambang Soesatyo, yang artinya (keduanya) adalah pengurus-pengurus Partai Golkar, di DPP sekarang ya. Kemudian, ada juga pengurus lainnya, ada Pak Bobby, ada Pak Firman Soebagyo, banyak yang bisa jadi dipilih dari dalam pengurus," kata Agung, Ahad, 11 Agustus 2024, seperti dikutip dari Antara.

Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Firman Soebagyo saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, sementara Bobby yang disebut Agung kemungkinan merujuk ke Ketua DPP Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi.

Terlepas dari usulannya itu, dia menegaskan bahwa semua tergantung pada pilihan yang disepakati saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar setelah Airlangga mundur.

Ia menjelaskan bahwa rapat pleno pada hari Selasa, 13 Agustus 2024, untuk menentukan jadwal munas atau musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dan Plt Ketum.

"Itu terserah nanti di munas yang akan datang. Akan tetapi, kalau sekarang yang saya dengar sejak tadi pagi, yang saya dengar kebanyakan (kandidat kuat) adalah Pak Agus Gumiwang, yang diharapkan bisa membawa partai sampai di munas yang akan datang," kata dia.

Namun, untuk nama Bahlil Lahadalia, Agung mengaku belum mendengar itu.

"Saya belum tahu. Kita lihat ke depan," kata Agung.

Terkait Airlangga belum menjelaskan lebih lanjut alasan menjaga keutuhan partai itu, Agung menyebut keputusan dia mundur murni sikap pribadi. Pasalnya, lanjut Agung, Airlangga tidak mendiskusikan atau berkonsultasi terlebih dahulu ke internal partai ataupun kepada senior-seniornya di Partai Golkar sebelum mengumumkan keputusannya mundur sebagai ketua umum.

"Tidak ada tekanan, partai tidak menekan dia. Jadi, dari keinginan dia sendiri," kata Agung.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan hingga kini belum ada pengurus pusat partainya yang ditunjuk sebagai Plt ketum Partai Golkar.

"Belum-belum, Plt harus melalui rapat pleno DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Nurdin saat dihubungi di Jakarta, Ahad, 11 Agustus 2024, seperti dilansir dari Antara.

Nurdin, saat ditanya mengenai jadwal rapat pleno DPP Partai Golkar, menjawab sampai saat ini belum ada jadwal yang ditetapkan.

"Belum ada, belum, belum," katanya.

Airlangga mundur dari jabatannya sebagai Ketum Partai Golkar per Sabtu, 10 Agustus 2024. Dia terpilih sebagai orang nomor satu di Partai Golkar pada musyawarah nasional tahun 2019 untuk masa jabatan selama lima tahun. Artinya masa jabatan Airlangga seharusnya habis pada akhir 2024 saat Partai Golkar menggelar musyawarah nasional untuk memilih ketum yang baru.

Namun, Ahad kemarin, 11 Agustus 2024 Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketum DPP Partai Golkar.

Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut.

Airlangga melanjutkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum Golkar terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.

“Selanjutnya, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” kata Airlangga dalam video yang sama.

Airlangga melanjutkan proses selanjutnya yang berjalan di internal Golkar, termasuk terkait dengan penunjukan Plt Ketum dan persiapan menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) bakal berlangsung damai, tertib, dan tetap menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus