Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus disoroti menjelang Pilkada Jakarta 2024. Peluang dia kembali mempimpin Jakarta menyita perhatian publik dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Apalagi, PDIP memandang potensi Ahok maju bisa dipertimbangkan jika merujuk hasil survei Litbang Kompas yang terbaru. Nama Ahok berada di peringkat dua survei elektabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Tanggapan Anies
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menanggapi isu soal nama Ahok yang kembali muncul akan maju di Pilkada Jakarta 2024, Anies menanggapi, bukan tentang siapa yang berada dalam persaingan. "Proses Pilkada ini adalah tentang warga Jakarta. Bukan tentang siapa yang berada di panggung," kata Anies saat ditanya awak media soal peluang berhadapan dengan Ahok, pada Sabtu, 20 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara.
2. PDIP Mencermati Peluang
PDIP masih terus mencermati sosok yang akan diusung untuk maju di Pilkada Jakarta. Ada berbagai wacana yang muncul saat ini antara Ahok hingga Anies Baswedan. "Berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, Pak Anies termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya," katanya, Sabtu, 20 Juli 2024.
Muncul juga figur baru, seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.
3. Menunggu Rapat PDIP
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Said Abdullah mengatakan, keputusan mengusung Ahok di Pilkada Jakarta masih menunggu rapat DPP yang akan dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Di situlah akan diputuskan siapa yang diutus untuk Pilkada Jakarta," kata Said dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Juli 2024 dikutip dari Antara.
Ia pun menyinggung soal nama Ahok yang muncul dalam peringkat dua di Survei Elektabilitas Litbang Kompas 2024 terbaru. Menurut dia, ada kerinduan publik Jakarta terhadap tipe pemimpin yang memiliki ketegasan. "Apa yang pernah dilakukan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta tidak bisa kita menafikan manfaatnya, bagaimana dia bekerja dengan sangat baik," ucapnya.
4. Nasdem
Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim mengatakan, partainya bersedia jika situasi pertarungan antara Anies Baswedan dan Ahok dalam Pilkada Jakarta 2024 kembali terjadi, karena menimbang pada pengalaman sebelumnya. "Sudah pernah terjadi dan Anda semua sudah tahu hasilnya," kata Hermawi, Kamis, 18 Juli 2024.
Kendati demikian, sejauh ini pihak NasDem belum resmi mengukuhkan dukungan terhadap Anies. Menurutnya, NasDem sudah mempersiapkan pencalonan dalam Pilkada Jakarta dengan menggelar rapat pleno mulai dari DPW Partai NasDem Jakarta hingga Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Pusat Partai NasDem.
Adapun tiga nama yang berproses untuk Jakarta, yakni Anies Baswedan, politisi NasDem Ahmad Sahroni, dan Ketua DPW Partai NasDem Jakarta Wibi Andrino. "Nah itu berputar terus di sekitar itu, tapi yang mana, saya belum bisa pastikan," ucap dia.
5. Peluang Ahok
Menurut Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Ahok masih berpotensi mengalahkan Anies Baswedan. Ia merujuk survei elektabilitas terbaru yang dirilis Litbang Kompas. Ia mengatakan, munculnya nama Ahok di posisi kedua cukup mengejutkan sehingga pimpinan pusat partai, kata dia, akan kembali mempertimbangkan Ahok dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Yang baru deklarasi ini kan Anies Baswedan, wajar-wajar saja baru dideklarasikan maka pemberitaan dan publik penerimaannya tinggi itu wajar. Justru yang menjadi kejutan yang tidak pernah dideklarasikan, seperti Ahok, tiba-tiba tinggi," katanya, Rabu, 17 Juli 2024 dikutip dari Antara.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA