Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BARU sekitar 3,7 juta hektar dari 7 juta areal persawahan
seluruh Indonesia yang mempunyai sistim irigasi. Di antaranya
ada 2,9 juta hektar berada di Pulau awa dengan keadaan hampir
2/3 irigasi yang ada perlu diperbaiki. Jaringan irigasi ini
umumnya dibangun pada zaman Belanda.
PROSIDA adalah badan yang didirikan pemerintah RI sejak 1969
khusus untuk menangani perbaikan irigasi ini. Karena mendapat
bantuan IDA (International Development Agency), maka ia bernama
Proyek Irigasi IDA (Prosida).
Daerah kerja Prosida meliputi subsub proyek antara lain di Way
Seputih (Lampung), Cisadane, Rentang, Glapan Sedadi, Ciujung,
Pemali Comal, Sadang, Pekalen Sampean, Cirebon dan Madiun. Dari
hampir 1 juta hektar areal yang ditangani Prosida, lebih dari
75% di antaranya telah selesai hingga tahun anggaran 1977/1978
ini.
Otomatis
Proyek irigasi Rentang di Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Indramayu serta Kabupaten Cirebon misalnya meliputi areal
persawahan seluas hampir 100.000 ha. Daerah-daerah persawahan di
sini mendapat aliran air dari bendungan Rentang (di Kabupaten
Majalengka) buatan Belanda 1916. Dari Rentang air dialirkan
melalui 4 saluran induk dan sekitar 90 saluran sekunder.
Sementara itu di bagian timur Kabupaten Indramayu terdapat 5
buah sungai. Yaitu Kali Bobos, Anyer, Pamengkang, Cimanis dan
Kumpul Kuwista. Kelima sungai ini selalu menimbulkan gangguan
baik bagi persawahan sekitarnya maupun kediaman penduduk.
Tak jauh dari muara Kali Bobos Anyer, Pamengkang dan Cimanis
saat ini Prosida sedang membuat kanal yang memotong
sungai-sungai itu sepanjang 10 km sejajar dengan pantai. Di
Sungai Kumpul Kuwista yang merupakan ujung kanal-kanal tadi
(sekaligus sebagai tempat pembuangan utama) telah dibuat
pengatur debit air melalui pintu-pintu otomatis. Jika musim
hujan, pembuangan utama di Kumpul Kuwista akan langsung membuang
kelebihan air ke laut. Sebaliknya di musim kemarau baik kanal
maupun saluran pembuangan akan berfungsi sebagai penampung air
tawar.
Dengan demikian diharapkan daerah, awan di musim hujan maupun
kemarau di sepanjallg pantai utara Cirebon dan Indramayu mulai
tertolong. Sebagai diketahui di daerah ini banjir selalu
menggenang di musim hujan dan kering total di musim kemarau.
Padahal daerah-daerah ini umumnya terkenal sebagai penghasil
beras pentin di Jawa Barat. Karena itu selain pemerintah
membentuk proyek Cimanuk Hilir untuk menjinakkan aliran Sungai
Cimanuk, juga Sub Proyek Rentang dari Prosida untuk mengatur
air dari sungai-sungai di sekitarnya bagi pertanian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo