Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan ada empat poin penting yang telah disetujui dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa partai beringin itu. Poin utama hasil munaslub itu adalah pengukuhan dirinya sebagai ketua umum menggantikan Setya Novanto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Di atas meja pimpinan sudah ditumpuk file yang sangat tebal terkait dukungan penetapan ketua umum," ujar Airlangga dalam ruang rapat Munaslub Golkar di Jakarta Convention Center, Rabu, 20 Desember 2017.
Baca: Munaslub Golkar, Airlangga Hartarto Jadi Ketua Umum Sampai 2019
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Airlangga mendapatkan dukungan penuh dari 34 Dewan Pimpinan Daerah tingkat I, 514 DPD tingkat II, dan 10 ormas yang didirikan oleh Golkar. Airlangga terpilih secara aklamasi.
Poin berikutnya, Airlangga menambahkan, juga telah ditetapkan kesepakatan bersama bahwa masa jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar akan berjalan sampai 2019 mendatang. Perpanjangan jabatannya akan dibahas lagi dalam rapat pimpinan nasional.
Selasa malam, 19 Desember 2017, dalam pemaparan pandangan DPD Tinggat I, II dan ormas partai, muncul tiga opsi masa kepemimpinan Airlangga. Ketiga opsi itu adalah Airlangga melanjutkan periodisasi kepengurusan sampai 2019, memimpin sampai 2019 dengan ruang perpanjangan sampai 2020 dengan mengadakan rapat pimpinan nasional, serta masa pimpinanya sampai 2022.
Baca: Kursi Sekjen Golkar Jadi Rebutan, Ini Nama-nama Kandidatnya
Peserta munaslub kemudian menyetujui Airlangga sebagai formatur tunggal dan diberikan kewenangan untuk melakukan revitalisasi kepengurusan Golkar bersama lima orang pembantunya. Berdasarkan draf usulan susunan kepengurusan DPP yang didapat Tempo, beberapa posisi strategis seperti sekretaris jenderal, bendahara umum, dan jabatan eksternal partai diganti.
Poin terakhir, Airlangga diberikan kewenangan melakukan penyesuaian program umum Partai Golkar untuk mempercepat persiapan menjelang pemilihan kepala daerah 2018, pemilihan legislatif, dan pemilihan presiden 2019. Pemenangan ketiga hajat akbar politik itu, kata dia, menjadi tujuan utama program kerjanya ke depan.
"Sejak hari ini kami tidak punya kelompok-kelompok lagi," kata Airlangga. "Yang ada adalah kesepakatan munaslub yang bulat untuk menghadapi pemilu di depan."
Sebelumnya, Airlangga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto dalam rapat pleno yang berlangsung di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Jakarta pada Rabu, 13 Desember 2017. Setelah terpilih dalam rapat pleno, Airlangga dikukuhkan di munaslub.
Hari ini, Munaslub Golkar ditutup dengan acara serah-terima jabatan kepengurusan DPP Partai Golkar, setelah pengesahan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Rencananya, acara tersebut akan berlangsung pukul 19.00 WIB.