Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Alasan Aliansi Santri Jalanan Jogja Menolak Mundurnya Miftah Sebagai Utusan Khusus

Mereka menyuarakan penolakan terhadap pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman atau Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

10 Desember 2024 | 15.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah menggelar konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 6 Desember 2024. ANTARA/Luqman Hakim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Santri Jalanan menggelar aksi protes di Titik Nol Kilometer, Kota Jogja, Senin, 9 Desember 2024. Mereka menyuarakan penolakan terhadap pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantauan Tempo, massa mulai memadati lokasi sejak pukul 10.30 WIB dengan tertib. Mayoritas peserta mengenakan pakaian serba hitam dan membawa poster berisi seruan menolak mundurnya Miftah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami berada di belakang Abah (Miftah) untuk tetap duduk di kursi pemerintahan. Takbir! Allahuakbar!” kata salah satu orator dalam aksi tersebut.

Dalam orasinya, massa mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Miftah. Mereka menilai Miftah adalah sosok yang tepat untuk jabatan tersebut dan meminta Presiden mempertahankan kehadirannya di pemerintahan.

“Kami meminta Bapak Presiden Prabowo untuk menolak pengunduran diri Abah kami. Beliau adalah guru dan pembimbing kami,” ujar salah satu simpatisan yang enggan disebutkan namanya.

Menurut massa, Miftah memiliki kemampuan mengayomi masyarakat, terutama mereka yang termarjinalkan, seperti mantan narapidana, orang bertato, dan bertindik, yang sering mendapatkan bimbingannya melalui ceramah-ceramah khasnya.

“Kami santri jalanan mendukung Abah karena beliau selalu hadir untuk kami. Bahasa dakwahnya memang khas dan tidak berubah sejak dulu,” tambah simpatisan tersebut.

Mereka juga menegaskan akan terus melakukan aksi hingga pengunduran diri Miftah ditolak secara resmi.

Sebelumnya, Miftah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, DIY, mengumumkan pengunduran dirinya. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut telah dipertimbangkan dengan matang dan bukan karena tekanan dari pihak manapun.

“Saya telah mempertimbangkan dengan mendalam, berdoa, bermuhasabah, dan melakukan istikharah sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden,” kata Miftah kepada wartawan di Ponpes Ora Aji, Jumat, 6 Desember 2024.

EIBEN HEIZAR

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus