Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Alasan Anies Hadir di Kongres Nasdem Meski Tak Seiring di Pilgub Jakarta

PDIP menyatakan nasib Anies Baswedan di Pilgub Jakarta masih menunggu keputusan Megawati.

26 Agustus 2024 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) lalu Anies Baswedan tetap menghadiri acara pembukaan Kongres III Partai Nasdem Tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC, Jakarta pada Ahad, 25 Agustus 2024 meskipun dia dan Nasdem berbeda pilihan politik di pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta.

Anies mengatakan kehadirannya dalam acara itu untuk memenuhi undangan Nasdem, partai yang mengusungnya sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

“Rasa hormat atas perjuangan bersama selama ini, kebersamaan selama ini dan Pak SP (Surya Paloh) selalu sampaikan situasi dengan terus terang. Apa adanya. Dan beliau sampaikan seluruh pertimbangan yang kemudian menjadi pertimbangan yang bisa dimengerti,” kata Anies menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui selepas acara seperti dikutip dari Antara.

Kedatangan Anies dalam acara itu mendapat sambutan hangat dari lebih dari 10 ribu kader Nasdem yang antusias bertepuk tangan dan memanggil-manggil namanya saat Anies berjalan dari depan JCC hingga masuk ke ruangan acara.

Suara-suara yang memanggil nama Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu kembali terdengar dari arah tribun tempat duduk para kader saat Presiden Joko Widodo juga tiba di JCC. Kedatangan Presiden Jokowi saat itu disiarkan dalam layar yang terpasang di ruangan kongres.

“Anies, Anies, Anies,” demikian suara yang terdengar saat layar di ruangan menampilkan tayangan kedatangan Presiden Jokowi. Jokowi datang ke Kongres III Nasdem untuk berpidato sekaligus membuka acara itu.

Anies mengatakan perjuangan untuk Indonesia tidak pernah selesai meski tidak selalu berjalan bersama. 

“Kita ini sebangsa. Kita ini saudara. Ada saat di mana kita bisa berjalan bareng. Ada saat di mana kita tidak bisa berjalan bareng. Tetapi bukan berarti kemudian persaudaraan selesai, persahabatan selesai (karena harus) dijaga terus. Jadi saya merasa terima kasih atas undangannya. Dan, kita terus komunikasi. Kita terus berinteraksi. Perjuangan untuk Indonesia tidak pernah selesai. Perjuangannya masih panjang. Kita akan bersama-sama,” kata Anies.

Setelah Pilpres 2024, Nasdem mengumumkan dukungannya kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih pemenang Pilpres 2024.

Untuk Pilgub Jakarta, Nasdem mencabut dukungannya yang semula diberikan kepada Anies. Nasdem bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan, dan Perindo bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju atau KIM, yaitu gabungan partai politik pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, mendukung bakal pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta.

Hingga kini, Anies belum memastikan tiketnya maju di Pilgub Jakarta mengingat dia sejauh ini baru didukung oleh Partai Buruh.

Selanjutnya, nasib Anies di Pilgub Jakarta tunggu keputusan Megawati…

Adapun Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Ahmad Basarah mengatakan nasib Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta masih menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Kalau untuk calon gubernur DKI Jakarta sampai saat ini keputusan masih dipertimbangkan Bu Megawati Soekarnoputri,” ujar Basarah usai deklarasi calon gubernur dan wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten pada Ahad, 25 Agustus 2024.

Ibarat menu makanan, kata Ahmad, DPP PDIP hanya membantu Megawati menyiapkan menu masakan mengenai komposisi, simulasi calon kepala daerah, termasuk Jakarta. “Anies masuk dalam menu yang kami sajikan untuk dipertimbangkan sebagai kandidat calon gubernur DKI Jakarta,” ucapnya.

Mengenai apakah Anies akan dipasangkan dengan Rano Karno di Pilgub Jakarta, Basarah mengatakan semua itu menjadi kewenangan Megawati. Dia menegaskan Rano Karno adalah salah satu kandidat calon gubernur Jakarta. Nama lainnya ada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Andika Perkasa.

Dia mengatakan, sebagai pihak yang ditugasi partai memilih kandidat calon gubernur Jakarta, proses yang telah berjalan cukup panjang. Dia telah berkomunikasi intensif dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang lebih awal mengusung Anies. “Bahkan pasca-putusan MK, kami terus berkomunikasi,” ujarnya.

Soal syarat Anies harus menjadi kader PDIP untuk bisa diusung di Pilgub Jakarta, Basarah mengungkapkan banyak opsi yang bisa digunakan seperti kerja sama politik dengan tokoh di luar PDIP.

“Apakah bisa langsung bergabung menjadi anggota dan kader atau melakukan kerja sama politik. Tapi yang paling penting bukan status formalitas ber-KTA atau tidak, tapi hati, pikiran, perbuatan sama dan sebangun dengan visi dan idealisme PDIP,” kata dia.

Dia menuturkan Megawati akan mengumumkan bakal calon gubernur Jakarta bersamaan dengan pengumuman rekomendasi bakal calon gubernur gelombang ketiga dalam waktu dekat ini.

JONIANSYAH | ANTARA

Pilihan editor: Wapres Ma'ruf Amin Kembali Singgung Anak Presiden di Penutupan Muktamar PKB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus