Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Alasan PDIP Pecat Murad Ismail dari Partai: Gebrak Meja saat Klarifikasi

Djarot menyebut Murad Ismail tak cuma dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku, tetapi juga dikeluarkan dari partai.

11 Mei 2023 | 14.16 WIB

Gubernur Maluku, Murad Ismail, bertindak sebagai upulatu pemimpin upacara di Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku ke-77 tahun 2022 di lapangan merdeka Ambon, Jumat (19/8/2022).
Perbesar
Gubernur Maluku, Murad Ismail, bertindak sebagai upulatu pemimpin upacara di Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Maluku ke-77 tahun 2022 di lapangan merdeka Ambon, Jumat (19/8/2022).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyebut partainya memecat Murad Ismail dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku. Sebelum dipecat, Murad dipanggil oleh DPP PDIP untuk mengonfirmasi kasus istrinya yang pindah partai ke PAN pada Jumat pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun, kata Djarot, dalam rapat klarifikasi tersebut Murad yang merupakan Gubernur Maluku justru bertindak arogan dengan menggebrak meja dan berteriak-teriak saat partai menjelaskan aturan satu keluarga tidak boleh beda partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Setelah kami mau memberi tahu penjelasan soal aturan ini, Pak Murad Ismail meninggalkan ruang tersebut. Kami sudah melaporkan ini kepada rapat pleno DPP partai dan partai memutuskan untuk memberhentikan Murad sebagai Ketua DPD karena melanggar ketentuan partai," kata Djarot di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Mei 2023.

Djarot menyebut Murad tak cuma dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku, tetapi juga dikeluarkan dari partai. Sebagai ganti Murad, partai menunjuk Benhur Wartubun sebagai Ketua DPD PDIP Maluku dan Mercy Chriesty Barends sebagai Sekretaris DPD PDIP Maluku.

Djarot mengatakan pemberhentian Murad ini menjadi pertanda bahwa partainya tidak akan segan menegakkan aturan. Apalagi, Murad menunjukkan sikap arogan saat partai coba mengonfirmasi ihwal pelanggaran aturan tersebut.

"Ini menunjukkan kader partai dilarang untuk melakukan tindakan yang kurang terpuji, kalau melakukan itu (marah-marah) pada kita seperti itu, bagaimana dia akan melakukan hal yang jauh lebih hebat pada rakyatnya?" kata eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus