Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Alat Evakuasi Korban Sinar Bangun Tersangkut di Dasar Danau

Upaya evakuasi para korban tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, kembali menemui kendala.

2 Juli 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEDAN - Upaya evakuasi para korban tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, kembali menemui kendala. Kali ini peralatan remotely operated vehicle (ROV) atau robot dalam air milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersangkut di dasar danau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Operasional Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan pihaknya akan mendatangkan robot sejenis ROV yang juga berkemampuan mengangkat benda. Alat itu nantinya diupayakan mengangkat jasad para korban yang berada di dasar danau di kedalaman 455 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Kepala Kantor Search And Rescue (SAR) Wilayah Medan, Budiawan, mengatakan pihaknya menyiapkan dua pilihan cara untuk mengangkat badan kapal. "Kami sudah menemukan target, tapi kami masih mencari cara untuk mengangkat obyek yang ditemukan," kata Budiawan, kemarin.

Menurut Budiawan, posisi kapal dan derasnya arus di dasar danau menyulitkan proses evakuasi dan berpotensi membahayakan personel yang melakukan penyelaman. "Kami harus pikir matang-matang soal keselamatan," ujarnya.

Proses evakuasi KM Sinar Bangun memasuki hari ke-14. Tercatat ada 19 penumpang KM Sinar Bangun yang ditemukan selamat dan tiga orang meninggal. Pencarian korban terus dilakukan dengan menggunakan KMP Sumut 1 dan 2.

Pemerintah Kabupaten Simalungun merilis jumlah korban penumpang KM Sinar Bangun. "Semuanya 188 orang yang naik KM Sinar Bangun," kata Bupati Simalungun J.R. Saragih. Menurut Saragih, data tersebut didapatkan melalui rekapitulasi laporan keluarga korban yang belum ditemukan dan korban yang selamat. Ia memperkirakan 164 korban belum ditemukan.

Hingga saat ini, keluarga korban masih menunggu proses evakuasi. Mereka berharap penumpang yang masih berada di dalam kapal segera diangkat agar jenazah bisa segera dibawa pulang ke rumah. LIL ASKAR MONDZA | ANTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus