Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Antisipasi Kekeringan, Jokowi Perintahkan Kementerian PUPR dan TNI Pasang 20 Ribu Pompa

Pemerintah memprioritaskan pemasangan pompa pada wilayah yang menjadi tempat produksi beras dan rawan mengalami kekeringan.

14 Juni 2024 | 13.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sudah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) hingga TNI memasang sekitar 20 ribu pompa di seluruh daerah. Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menjadi tempat produksi beras dan rawan mengalami kekeringan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi menyampaikan ini dalam rapat inflasi di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 14 Juni 2024. Presiden menyebut kerja sama lintas kementerian ini sudah berlangsung selama tiga bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pompa dari sungai naikkan ke atas untuk mengairi sawah, baik itu sungai besar, sungai sedang, sungai kecil. Semuanya manfaatkan air, jangan biarkan air masuk ke laut. Pompa!" kata Jokowi.

Eks Gubernur Jakarta ini mengatakan beberapa pompa-pompa itu sudah dikirim ke kodam-kodam. Jokowi mengharapkan saat kekeringan yang disebabkan El Nino pada Juli, Agustus, September, warga sudah siap.

“Sehingga produksi tidak turun. Itu goal-nya kenapa dipasang pompa," kata Jokowi.

Dalam pidato yang sama, Jokowi mengingatkan bahwa dunia menuju neraka iklim. Suhu dunia bakal mencapai titik tertinggi dan ini harus diantisipasi. Bekas Wali Kota Solo menyoroti utamanya dampak iklim ini pada pangan.

Jokowi menyitir ucapan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Antonio Guterres dalam pidato utama di New York awal bulan ini. Guterres menyinggung data baru dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang menunjukkan ada kemungkinan 80 persen planet bumi akan menembus 1,5 derajat Celcius (2,7 derajat Fahrenheit) dalam pemanasan di atas masa pra-industri, setidaknya dalam satu dari lima tahun kalender berikutnya.

Suhu global rata-rata 1,63 derajat Celcius (2,9 derajat Fahrenheit) lebih tinggi dari rata-rata pra-industri dari Juni 2023 hingga Mei tahun ini, menurut sistem pemantauan Copernicus Uni Eropa.

"Hati-hati. Satu tahun terakhir ini kita rasakan betul adanya gelombang panas, periode terpanas. Di India bahkan sampe 50 derajat, di Myanmar 45,8 derajat, panas sekali," kata Jokowi.


Pilihan Editor: NOAA Prediksi Badai Dahsyat di Samudra Atlantik Menjelang Pergantian Fase El Nino ke La Nina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus