Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat El Nino, Mendag Zulhas Buka Opsi Impor Beras

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pihaknya membuka opsi kembali impor beras untuk mengantisipasi kelangkaan pangan akibat fenomena El Nino.

22 Mei 2023 | 18.55 WIB

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. (ANTARA/HO-Humas Kementerian Perdagangan/aa/FR)
Perbesar
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. (ANTARA/HO-Humas Kementerian Perdagangan/aa/FR)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan pihaknya membuka opsi kembali melakukan impor beras untuk mengantisipasi kelangkaan pangan akibat fenomena El Nino. Menurut Zulhas, akibat fenomena cuaca tersebut, sempat terjadi panic buying di Malaysia karena khawatir kelangkaan pangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau cuaca panas, produksi akan turun kan. Kita harus siap hadapi berbagai kemungkinan. Caranya gimana? Dengan misalnya beras kita harus G to G, pesan barang sekarang, agar menjadi stok kita," kata Zulhas di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain beras, Zulhas menyebut opsi impor juga bakal diberlakukan untuk beberapa komoditas pertanian lainnya. Menurut Zulhas, dengan adanya stok yang melimpah, maka Indonesia tidak perlu khawatir kekurangan pangan akibat cuaca buruk atau El Nina. 

"Ya, kalau diperlukan (impor lagi)," kata politikus PAN itu. 

 

Pemerintah bakal subsidi jagung

 

Zulhas menyebut pihaknya juga sedang mempertimbangkan untuk menyubsidi jagung yang harganya perlakuan naik. Menurut Zulhas, jika harganya mencapai Rp6.500 per kilogram, maka pemerintah bakal memberikan subsidi Rp1.500 per kilogram. 

"Disubsidi apanya? untuk transportasinya atau apanya, jadi harga akan terkendali," kata Zulhas. 

Ia menyebut naiknya harga jagung ini berimbas pada naiknya harga telur. Sebab, jagung merupakan salah satu pakan utama para peternak ayam. Zulhas menyebut ada banyak pengusaha telur yang gulung tikar karena harus menahan harga telur tetap stabil, namun harga pangan terus meningkat. 

"Maka harus diambil langkah pertama tentu produksinya, perlu waktu sedikit sebentar lagi akan stabil," kata Zulhas. 

 

M JULNIS FIRMANSYAH 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus