Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Solo - Sejak kecil Nina Gusmita bercita-cita masuk tim nasional untuk cabang olahraga voli. Dia rajin berlatih hingga sebuah peristiwa kecelakaan membuat dia kehilangan sebagian kaki kanannya. Nina Gusmita mengatakan kecelakaan itu justru membuatnya masuk ke dalam tim nasional dan dia akan turun di perhelatan Asian Para Games 2018 yang berlangsung Oktober mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Masih jelas dalam ingatan Nina saat kecelakaan itu terjadi. Pada suatu malam di tahun 2016, Nina sedang dalam perjalanan pulang seusai berlatih voli. Di tengah perjalanan, sepeda motor yang dia kendarai bersenggolan dengan kendaraan lain.
Nina terjatuh dari motor. Di saat bersamaan, ada sebuah truk yang menghantam tubuhnya dari belakang. Dia tak sempat menghindar dan truk itu tak mampu berhenti karena jaraknya terlalu dekat.
“Saat kejadian itu saya masih sadar,” kata Nina saat menjalani pelatihan di Pemusatan Latihan Nasional atau Pelatnas di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 18 September 2018. Setelah kejadian itu, Nina Gusmita menjalani rawat inap di rumah sakit selama sekitar 1,5 bulan dan sebagian kaki kanannya terpaksa diamputasi.
Nina yang saat itu masih tercatat sebagai siswa SMA Negeri 3 Medan terpaksa mengerjakan ujian nasional di rumah sakit. Sebelum menyandang disabilitas, Nina Gusmita gemar berlatih voli dan tergabung dalam tim voli junior Medan. “Dulu malah belum masuk Timnas. Setelah kecelakaan justru bisa masuk Timnas,” kata dia.
Besarnya dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat, Nina yang saat itu berumur 18 tahun, berusaha menerima musibah dan tetap memegang prinsip disabilitas bukan alasan seseorang berhenti beraktivitas atau membatasi rutinitas. “Waktu itu ibu berpesan, kalau malu di rumah saja. Tapi kalau mau terus jadi atlet akan selalu didukung,” kata putri dari pasangan Rusmanto dan Kasmiati Ari itu.
Dorongan dan prinsip tadu memompa semangat perempuan 20 tahun ini hingga menjadi Kontingen Merah Putih di Asian Para Games 2018. Simpati terus mengalir untuk Nina yang sudah dikenal berprestasi di bidang voli, termasuk datangnya tawaran bergabung di National Paralympic Committee atau NPC Sumatera Utara.
Setelah menjalani masa pemulihan pascaoperasi sekitar empat bulan, Nina Gusmita kembali terjun ke lapangan voli meski harus beradaptasi dengan cara permainan yang baru, yaitu duduk. “Jelas sangat bangga bisa bergabung dalam Kontingen Merah Putih untuk Asian Para Games 2018. Targetnya tentu medali emas. Saya akan berusaha semaksimal mungkin,” kata atlet bernomor punggung delapan itu.
Pelatih voli duduk Asian Para Games 2018, Andri Asrul Setiawan mengatakan performa tim putri voli duduk meningkat signifikan selama mengikuti Pelatnas sejak Januari lalu. Meski baru sekali mengikuti Women World Supership 2018 di Cina pada Mei 2018, tim putri voli duduk mampu bertengger di peringkat kelima dunia. “Teknik dan mental mereka tidak kalah dengan tim-tim lawan yang sudah punya jam terbang tinggi,” kata Andri.
Artikel lainnya:
Fauzi Purwo, dari Tukang Sampah Jadi Atlet Asian Para Games 2018