Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Kader Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyatakan sedang mempertimbangkan untuk bertarung dalam Musyawarah Nasional Golkar yang salah satu agendanya memilih ketua umum. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini mengklaim telah mendapat restu dari banyak senior di partai berlambang beringin tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, dari pertemuannya dengan sejumlah sesepuh Golkar, ia mendapat lampu hijau untuk memegang pucuk pimpinan partai. "Saya telah bertemu dengan banyak senior partai, dan tanggapan mereka positif," kata Bambang di Kompleks Parlemen di Senayan, Jakarta, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para senior di Partai Golkar, kata dia, menginginkan sebanyak mungkin kader partai mencalonkan diri sebagai calon ketua umum. Alasannya, semakin banyak kader yang menyatakan diri sebagai calon ketua umum menunjukkan kaderisasi di partai berjalan dengan baik.
Bambang menyatakan kepastian untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar akan ia sampaikan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan atas sengketa pemilihan presiden pada Jumat mendatang. Belakangan, MK menyatakan sidang pembacaan putusan atas gugatan yang dilayangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno ini bakal berlangsung pada Kamis mendatang, maju sehari dari jadwal semula.
Menurut Bambang, hingga sidang pembacaan putusan MK, ia berfokus untuk menjaga situasi politik agar tidak gaduh. "Kepastian saya maju sebagai calon ketua umum atau tidak menunggu 28 Juni nanti. Sebab, saya menjaga untuk tidak terjadi kegaduhan sampai nanti Pak Jokowi ditetapkan sebagai presiden terpilih," kata Bambang.
Sebelumnya, politikus senior Golkar, Fahmi Idris, mengatakan Bambang merupakan salah satu kader partai yang dianggap sangat tepat memimpin Golkar pada masa mendatang. Menurut Fahmi, sebagai Ketua DPR, Bambang memiliki kemampuan politik yang lebih tinggi dibanding kader Golkar lainnya.
Fahmi juga mengatakan, selain Bambang, Ketua Umum Partai Golkar inkumben, Airlangga Hartarto, layak untuk mencalonkan diri kembali sebagai ketua umum. Menurut Fahmi, baik Bambang maupun Airlangga sama-sama layak untuk menjadi Ketua Umum Golkar. "Kader lain tentu juga punya potensi, tapi dua kader ini yang paling unggul," ujar anggota Dewan Pembina Partai Golkar tersebut.
Belakangan, suara yang menyerukan pergantian pucuk pimpinan Partai Golkar semakin nyaring. Politikus Golkar, Yorrys Raweyai, menyebutkan musyawarah nasional yang seharusnya dilaksanakan Desember mendatang perlu dipercepat dengan agenda mengganti Airlangga. Seruan serupa disampaikan oleh Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) saat menggelar deklarasi dukungan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo untuk maju menjadi calon Ketua Umum Golkar.
Yorrys mengatakan penurunan enam kursi di DPR dalam Pemilihan Umum 2019 merupakan evaluasi besar bagi Golkar. Dia menuturkan, dalam Pemilu 2014, Golkar berhasil memperoleh 91 kursi. Namun, pada tahun ini, Golkar hanya mendapat 85 kursi. "Kegagalan ini yang mendorong munculnya wacana percepatan munas untuk segera menggantikan Airlangga," ujarnya.
Ia mengimbuhkan, ide percepatan Munas Golkar semakin menguat. Yorrys mengklaim, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar sudah mulai menggalang kekuatan. "DPD I ada 34, DPD II 540-an, semua lagi menggalang kekuatan," kata Yorrys. Saat ini, dia menambahkan, calon ketua umum cenderung mengerucut pada nama Bambang Soesatyo.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pelaksanaan Munas Golkar akan tetap digelar sesuai dengan jadwal, yakni pada Desember mendatang. "Tidak ada alasan mempercepat munas, meski ada beberapa pihak mendorong untuk itu," ujar dia setelah bertemu pengurus Golkar Bangka Belitung di Bangka, Sabtu lalu. Sebelumnya, Airlangga mengatakan akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar. "Insya Allah, beberapa daerah sudah memberikan dukungan," kata dia. EGI ADYATAMA | BUDIARTI PUTRI | DEWI NURITA
Mereka Mendukung Bambang
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
