Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada pertengahan Agustus 2022. Namun anomali iklim La Nina berpotensi meningkatkan curah hujan selama kemarau berlangsung.
Pelaksana tugas harian Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dodo Gunawan, mengatakan fenomena La Nina diperkirakan berlangsung hingga awal 2023. Dengan demikian, fenomena ini akan berpengaruh terhadap musim kemarau yang sebenarnya berakhir pada Oktober-November ini. “Dampaknya, (periode) musim kemarau lebih pendek,” ujar Dodo kepada Tempo, Jumat, 19 Agustus 2022. “Secara umum, akumulasi curah hujan musim kemarau ini juga relatif lebih banyak dibanding kondisi normal.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo