Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Waspada Bencana Akibat La Nina

Anomali iklim La Nina berpotensi meningkatkan curah hujan selama musim kemarau. Ancaman banjir muncul di sejumlah wilayah, sedangkan di wilayah lainnya muncul potensi kebakaran hutan.

22 Agustus 2022 | 00.00 WIB

Warga menerobos banjir di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 4 Juli 2022. ANTARA/Bayu Pratama S
material-symbols:fullscreenPerbesar
Warga menerobos banjir di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 4 Juli 2022. ANTARA/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada pertengahan Agustus 2022. Namun anomali iklim La Nina berpotensi meningkatkan curah hujan selama kemarau berlangsung.

Pelaksana tugas harian Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dodo Gunawan, mengatakan fenomena La Nina diperkirakan berlangsung hingga awal 2023. Dengan demikian, fenomena ini akan berpengaruh terhadap musim kemarau yang sebenarnya berakhir pada Oktober-November ini. “Dampaknya, (periode) musim kemarau lebih pendek,” ujar Dodo kepada Tempo, Jumat, 19 Agustus 2022. “Secara umum, akumulasi curah hujan musim kemarau ini juga relatif lebih banyak dibanding kondisi normal.”

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus