Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Presiden Joko Widodo lebih sering ke Jawa Tengah pada masa kampanye pemilihan presiden 2024.
Alasannya, selain memberikan bansos, Presiden hendak memastikan proyek strategis di daerah tuntas sebelum masa kepemimpinannya berakhir.
Kementerian Sosial memastikan tidak ada lagi bansos dalam bentuk barang.
SAMBIL menunjukkan gambar grafik peta Indonesia, hakim konstitusi Saldi Isra meminta empat menteri kabinet Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaannya dalam sidang sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi, 5 April 2024. Saldi menanyakan kunjungan presiden yang membagikan bantuan sosial menjelang Pemilu 14 Februari 2024. “Apa pertimbangan Presiden memilih berkunjung ke Jawa Tengah lebih banyak daripada ke daerah lain?” tanyanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gambar yang dipampang Saldi merupakan grafik peta kunjungan Presiden Jokowi yang dibuat oleh tim hukum pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Peta yang dimuat dalam berkas gugatan tim hukum Anies-Muhaimin itu memperlihatkan kunjungan Presiden selama 22 Oktober 2023 sampai 10 Februari 2024.
Berdasarkan peta data yang diolah dari situs web kepresidenan itu, Jokowi mengunjungi sejumlah daerah dengan pemilih yang mencapai 27 juta orang. Presiden Jokowi tercatat berkunjung ke Jawa Tengah sebanyak 16 kali. Jawa Tengah acap disebut “kandang banteng” atau basis pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mencalonkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Jumlah pemilih di Jawa Tengah mencapai 13,2 juta orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim hukum Anies-Muhaimin dalam materi gugatan menyebutkan Presiden Jokowi melakukan kunjungan itu diiringi pembagian bantuan sosial. Provinsi yang ditargetkan digelontorkan bansos adalah wilayah tempat Prabowo Subianto, calon presiden yang menggandeng anak Jokowi sebagai calon wakil presiden, memperoleh suara rendah dalam Pemilu 2014 dan 2019.
Mahkamah Konstitusi menggelar sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU). Gugatan diajukan tim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Sidang hari itu memeriksa empat menteri. Mereka adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) hadir dalam sidang perselisihan hasil pilpres 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 5 April 2024. TEMPO/Subekti
Menteri Muhadjir Effendy menyebutkan kunjungan Presiden Jokowi ke Jawa Tengah merupakan bentuk kepemimpinannya. Menurut dia, Jokowi ingin memastikan kebijakannya sampai ke lapangan. Hal ini juga dilakukan Jokowi saat memberikan bansos. Muhadjir mengatakan Presiden sengaja turun langsung membagikan bansos untuk berdialog dengan para penerimanya.
Selain itu, kata Muhadjir, Presiden berkunjung ke daerah karena ingin memastikan proyek strategis di daerah tersebut tuntas sebelum masa kepemimpinannya berakhir. Muhadjir menilai tidak masuk akal jika kunjungan Jokowi membagikan bansos berpengaruh secara nasional. “Itu doesn’t make sense,” ucap Muhadjir.
Majelis hakim konstitusi tampaknya tak puas atas jawaban Muhadjir. Ketua majelis hakim Mahkamah Konstitusi, Suhartoyo, menegur Muhadjir karena menyampaikan pendapat pribadi dalam persidangan.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum merespons permintaan konfirmasi Tempo ihwal alasan kunjungan Jokowi ke Jawa Tengah untuk menyalurkan bansos. Setali tiga uang, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Purwono juga tidak merespons.
Dalam sidang kemarin, para menteri yang bersaksi itu memaparkan data awal perencanaan anggaran hingga penyaluran bansos. Muhadjir dan Airlangga Hartarto kompak membantah penyaluran bansos bertujuan mendulang suara dalam pemilu bagi Prabowo. Menurut mereka, tujuan pembagian bansos untuk membantu warga miskin dari dampak kekeringan akibat El Niño.
Majelis hakim konstitusi pun mempertanyakan bansos El Niño yang diberikan pada November-Desember 2023 dengan nilai Rp 400 ribu per keluarga. Suhartoyo menanyakan apakah bantuan sosial El Niño termasuk usulan Kementerian Sosial.
Menteri Sosial Tri Rismaharani mengatakan bansos El Niño bukan kebijakan atau usulan dari kementeriannya. Ia mengaku tidak berani mengusulkan anggaran bantuan El Niño karena tidak mengetahui kondisi keuangan negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menjadi saksi dalam sidang perselisihan hasil pilpres 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 5 April 2024. TEMPO/Subekti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, bantuan El Niño dibahas dalam rapat kabinet terbatas beberapa kali. Awalnya, rapat memutuskan memberikan bantuan selama tiga bulan, yakni pada September, Oktober, dan November 2023. Kemudian pemberian bantuan dilanjutkan sampai Desember 2023 hingga Februari 2024.
Menurut Sri Mulyani, penambahan periode bantuan ini dilakukan karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan El Niño akan berlanjut sampai 2024. “Perlu enam bulan untuk meng-cover kemungkinan disrupsi dari sisi panen dan ketidakpastian,” ujarnya.
Sementara Risma, politikus PDI Perjuangan, menjelaskan tidak ada bantuan sosial dalam bentuk barang atau natura dari Kementerian Sosial. Menurut dia, dana bansos dari kementeriannya disalurkan melalui transfer ke tiap rekening penerima manfaat. “Kecuali respons kasus, seperti ada yang sakit, (penyandang) disabilitas yang butuh bantuan, dan itu dia belum menerima bantuan sama sekali, baru kami berikan dalam bentuk macam-macam,” kata Risma.
Menurut Risma, bantuan sosial dalam bentuk barang sudah dihapus sejak ia menjabat menteri. Ia juga menyebutkan Kementerian Sosial tidak lagi menyalurkan bantuan beras sejak 2021. Adapun penyaluran beras dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Hakim Daniel Yusmic Pancastaki Foekh juga menanyakan alasan Risma tidak tampil ke publik selama penyaluran bansos. Padahal, kata dia, bansos merupakan program kementeriannya. Daniel lalu menyindir Airlangga Hartarto yang terlihat membagi-bagikan bansos. “Ibu Mensos perannya minimalis. Ada apa, nih, Bu Mensos?” ujar Daniel.
Risma berdalih ia hanya turun ketika ada perselisihan atau masalah saat pemberian bansos.
Selain soal penyaluran bansos, hakim konstitusi bertanya kepada para menteri ihwal pencopotan Budi Waseso dari Direktur Utama Perum Bulog. Hakim Arief Hidayat bertanya kepada Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto perihal Budi Waseso yang digantikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.
Airlangga menjawab penggantian Direktur Utama Perum Bulog merupakan kewenangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab, kata dia, Kementerian BUMN adalah pemegang saham perusahaan negara bidang logistik itu. “Itu murni ada di BUMN,” kata Airlangga tanpa memberikan penjelasan lanjutan.
Dalam kesempatan terpisah, Budi Waseso mengatakan tidak ada masalah ihwal ia dicopot dari kursi Direktur Utama Perum Bulog. Buwas—sapaan akrab Budi—juga mengatakan tidak pernah menolak arahan Presiden soal penyaluran bansos.
Di Istana Kepresidenan, Buwas mengatakan pergantian pejabat Bulog merupakan hal biasa. “Kalau pimpinan siapa pun mengatakan ganti, ya, diganti. Itu enggak masalah,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Amelia Rahima Sari dan Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini