Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jenis kursi roda yang digunakan difabel berbeda dengan jenis kursi roda yang dipakai pasien di rumah sakit. Anggota Komnas Perempuan yang juga pengguna kursi roda, Bahrul Fuad mengatakan, kursi roda untuk penyandang disabilitas memiliki spesifikasi tersendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kursi roda bagi difabel itu digunakan dalam jangka waktu lama. Bisa seharian penyandang disabilitas duduk di kursi rodanya, karena itu perlu teknologi dan desain khusus," kata Bahrul Fuad dalam acara uji aksesibilitas Masjid Istiqlal, Sabtu 28 Agustus 2021. Kursi roda untuk penyandang disabilitas harus diukur dan dibentuk sesuai kebutuhan serta tubuh penggunanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahrul Fuad mencontohkan, kursi roda bagi difabel memerlukan pengukuran tinggi punggung, lebar panggul, panjang tungkai kaki, hingga panjang lengan. "Jangan sampai kursi roda jauh lebih tinggi dari panjang kaki, karena kaki penggunanya bisa menggantung. Tentu kalau dipakai dalam jangka waktu lama menjadi tidak nyaman," kata Cak Fu, begitu Bahrul Fuad biasa disapa.
Bahan tempat duduk dan sandaran kursi roda bagi penyandang disabilitas juga berbeda dengan material tempat duduk dan sandaran kursi roda pasien di rumah sakit. Bahan kursi roda untuk difabel biasanya berlapis busa yang lebih tebal dan kain yang nyaman. Sementara kursi roda untuk pasien di rumah sakit jarang yang menggunakan busa pelapis.
Bentuk roda pada kursi roda difabel juga dapat dipesan sesuai kebutuhan. Bagi atlet basket kursi roda, bentuk roda pada kursinya tidak seperti bentuk kursi roda pada umumnya. Musababnya, selain mobilitas, kursi roda juga digunakan untuk bermanuver dan mengejar bola.
Perbedaan terakhir dan paling mendasar dari kursi roda difabel dengan kursi roda pasien di rumah sakit adalah harga dan kuantitas produksinya. Nilai kursi roda untuk difabel rata-rata lebih dari Rp 10 juta, sedangkan kursi roda pasien rumah sakit sekitar Rp 1 sampai 3 juta. Kursi roda difabel juga tidak diproduksi masal. Berbeda dengan kursi roda pasien di rumah sakit yang diproduksi massal dan banyak dijual di toko peralatan kesehatan.
Baca juga:
Tantangan Difabel Saat Travelling, Mulai dari Toilet sampai Stigma Orang Sakit