Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Dewan Pakar Ganjar-Mahfud menerjemahkan visi-misi pasangan tersebut.
Prabowo berdiskusi dengan tim di sela kampanye akbar.
Anies melakukan simulasi debat.
JAKARTA – Tim pakar pasangan calon presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. berkumpul di Corner 28, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Rabu lalu. Mereka membahas berbagai strategi dalam menghadapi debat kelima calon presiden dan wakil presiden pada Ahad, 4 Februari mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Tomi Aryanto, mengatakan rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Salahudin Uno. Rapat ini berlangsung selama dua jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dewan Pakar yang hadir merepresentasikan dari partai pengusung Ganjar-Mahfud, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Persatuan Indonesia, dan Partai Hanura. Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, juga ikut hadir dalam diskusi ini. Di samping mereka, tim profesional Ganjar-Mahfud ikut urung rembuk dalam membahas strategi debat. “Orang-orang yang belakangan bergabung ke kami juga hadir,” kata Tomi, Kamis, 1 Februari 2024.
Baca juga:
Tomi mengatakan pertemuan tertutup itu di antaranya membahas strategi dalam menerjemahkan visi-misi Ganjar-Mahfud agar publik mudah memahaminya. Visi-misi itu lantas dielaborasikan dengan pengalaman Ganjar saat menjadi pejabat publik. “Penyederhanaan dilakukan karena kita tahu waktu debat itu pendek. Jadi harus disampaikan dengan ringkas,” kata Tomi.
Dia mencontohkan program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana. Peserta diskusi menerjemahkannya bahwa salah satu cara memberantas kemiskinan adalah melalui pendidikan. Dengan pendidikan, seseorang berpeluang besar mendapatkan mobilitas sosial. “Program ini sudah dilakukan Ganjar ketika menjadi Gubernur Jawa Tengah,” ujar Tomi.
Dalam diskusi tersebut, kata Tomi, mereka juga menyusun sejumlah pertanyaan untuk diserahkan kepada Ganjar. Tapi Tomi enggan membeberkannya. “Nanti Ganjar yang memutuskan akan dipakai atau tidak,” katanya.
Tomi melanjutkan, sebenarnya Ganjar tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi debat calon presiden, Ahad mendatang. Sebab, tema debat beririsan dengan pengalaman Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode dan saat menjadi anggota DPR. “Contohnya kesejahteraan sosial. Banyak program Ganjar dalam hal pementasan kemiskinan. Program konkret yang berkaitan dengan pengembangan penyandang disabilitas juga ada,” kata Tomi.
Ia mengatakan Ganjar juga sangat memperhatikan penampilan. Satu hari sebelum debat, Ganjar memilih kostum yang akan dipakai dalam acara debat calon presiden.
Baca juga:
Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud lainnya, Chico Hakim, mengatakan Ganjar kerap berdiskusi dengan Dewan Pakar untuk mempersiapkan diri menghadapi debat calon presiden yang terakhir. Misalnya, kata dia, Ganjar berdiskusi dengan Sandiaga Uno; Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto; dan Direktur Narasi dan Konten TPN Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad. Diskusi mereka berlangsung di sela kampanye akbar pasangan nomor urut 3 itu.
“Sembilan puluh sembilan persen memang betul-betul yang disiapkan akan lebih tentang pengalaman dan kinerja Ganjar selama memimpin Jawa Tengah,” kata Chico.
Debat pamungkas calon presiden nanti mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. Debat yang digelar KPU ini akan berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat kampanye terbuka calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan, 31 Januari 2023. ANTARA/Nova Wahyudi
Jubir Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan Anies sudah melakukan berbagai persiapan guna menghadapi debat pamungkas. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berdiskusi dengan tim pakar dan tim visi-misi Anies-Muhaimin di Rumah Pemenangan Amin, Jalan Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat, 26 Januari lalu.
Pertemuan itu membahas penyempurnaan visi-misi, pendalaman materi, serta strategi dan simulasi debat. Salah satu peserta diskusi itu adalah anggota Tim Visi-Misi Anies Baswedan, Wijayanto Samirin. “Pertemuan mulai jam 8 pagi sampai sore,” kata Mustofa, kemarin.
Ia mengatakan tim pakar sesungguhnya sudah menyelesaikan semua materi debat calon presiden sejak sebelum dimulainya debat pertama pada 12 Desember lalu. Hanya, tim pakar tetap perlu memantapkan materi tersebut.
Menurut Mustofa, dalam simulasi debat, Anies diminta mempresentasikan materi. Lalu tim pakar mengoreksinya. “Tim pakar mengoreksi kelemahan-kelemahannya. Lalu kami beri solusi.”
Di samping itu, kata Mustofa, Anies juga mempelajari budaya kekinian generasi Z dan milenial, di antaranya game. Anies mengamati kebiasaan anak muda melalui game dengan mendengarkan aspirasi mereka saat siaran langsung di TikTok. “Jadi mengikuti perkembangan, menyesuaikan isu baru di generasi Z dan milenial,” ujar Mustofa.
Anies Akan Tampil Menyerang
Mustofa melanjutkan, dalam debat nanti, Anies memutuskan akan bermain menyerang. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi debat pertama, Anies dinilai kurang tegas. “Kami memutuskan menyerang karena ini kesempatan terakhir. Semua sumber daya akan dikerahkan. Tapi menyerang bukan pribadi, ya,” katanya.
Tim Anies, kata Mustofa, sudah menyusun pertanyaan kritis yang akan ditanyakan kepada Prabowo Subianto ataupun Ganjar Pranowo. Pertanyaan kritis tersebut disusun dari hasil analisis tim yang bertugas mengamati kelemahan kedua rival Anies.
Juru bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin lainnya, Billy David Nerotumilena, mengatakan Anies bersama dewan pakar tim pemenangan juga sudah melakukan pendalaman data, materi, dan strategi. Hasil pendalaman itu lantas dielaborasikan dengan pengalaman Anies di pemerintahan. Di samping melakukan persiapan debat, “Kunjungan menyapa masyarakat daerah masih menjadi prioritas,” kata Billy.
Kampanye calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, didampingi (dari kiri) Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Dardak; juru kampanye TKN Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, 1 Februari 2024. ANTARA/Galih Pradipta
Persiapan Prabowo dalam menghadapi debat calon presiden hampir serupa dengan Anies dan Ganjar. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, mengatakan Prabowo menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan tim pakar di sela kampanye akbar. Afriansyah optimistis Prabowo akan menguasai debat nanti. Sebab, Menteri Pertahanan itu sudah berpengalaman dengan tema debat calon presiden tersebut. “Prabowo sudah memiliki penguasaan ilmu atas tema-tema tersebut,” kata Afriansyah.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan ketiga calon presiden harus berusaha di debat terakhir. Sebab, debat pamungkas ini akan menjadi penentu pilihan bagi pemilih yang masih bimbang. “Debat terakhir ini juga berpeluang membuat pemilih mengubah pilihannya,” kata Ujang.
Namun, Ujang menilai, debat kali ini tidak akan jauh berbeda dengan dua debat calon presiden sebelumnya. Ia yakin debat kali ini akan tetap lebih menonjolkan teatrikal dibanding perdebatan yang substantif. “Mereka pasti akan melakukan hal ini karena lebih menarik perhatian publik,” katanya.
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, dalam isu kesehatan, ketiga capres perlu memperhatikan peningkatan akses pelayanan kesehatan primer bagi masyarakat. Peningkatan akses itu terbukti mampu mengurangi angka kematian anak dan ibu serta mencegah dan mengurangi penyakit kronis. “Fakta ilmiah, peningkatan itu akan membuat sistem kesehatan lebih baik,” kata Dicky.
Dicky juga menyarankan ketiga calon presiden membahas urusan pencegahan penyakit menular dan peningkatan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional. “Masalah lain, soal gizi dan kesehatan masyarakat perlu diperhatikan. Sejak awal harus ada intervensi,” kata Dicky.
Adapun pakar pendidikan dari Universitas Negeri Semarang, Edi Subkhan, membeberkan seabrek masalah pendidikan saat ini, misalnya soal akses pendidikan dan biaya pendidikan yang tak terjangkau semua kalangan. Lalu masalah gaji guru yang rendah, beban kerja guru yang tinggi, kualitas pembelajaran yang belum bagus, serta inkonsistensi antara visi ideologis pendidikan dan praktik pendidikan. “Masalah pendidikan itu bisa diselesaikan bila capres nanti melibatkan cendekiawan dan praktisi pendidikan,” kata Edi.
HENDRIK YAPUTRA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo